Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak yang terserang flu dan menderita penyakit jantung harus diperiksa apakah flu yang dideritanya dari jenis flu A H1N1 atau bukan dan jika dia terjangkit jenis virus itu, maka dia harus dirawat dengan obat pelawan flu, kata beberapa pejabat AS, pekan lalu.

Pejabat kesehatan itu mengatakan empat anak di Dallas County, Texas, yang terinfeksi virus baru flu babi pada akhir Mei mengalami serangan jantung tiba-tiba atau perubahan status mental mereka akibat pembengkakan dan infeksi otak.

Sebagian dari anak-anak itu mengalami batuk, lemah fisik, sering lupa dan lamban bereaksi terhadap pertanyaan, bahkan dua di antara mereka mengalami serangan jantung mendadak.

Semuanya telah pulih dan diperkenankan meninggalkan rumah sakit tanpa kerusakan otak, kata satu tim pejabat University of Texas Southwestern Medical Center dan dinas kesehatan lokal dan pusat.

"Infeksi virus influensa musiman dapat berkaitan dengan komplikasi syaraf, tapi seberapa sering itu terjadi dengan infeksi virus baru influensa A (H1N1) tak diketahui," tulis mereka dalam laporan mingguan U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagaimana dikutip Reuters.

Namun menurut laporan itu, infeksi influensa bertanggungjawab atas lima persen pada kasus radang otak akut dan infeksi akut yang dapat mengakibatkan kerusakan otak pada anak.

Disamping itu, dilaporkan enam persen kematian yang berhubungan dengan influensa pada anak selama musim flu 2003-2004 di Amerika Serikat disebabkan oleh komplikasi syaraf.

Selama wabah flu, anak-anak menghadapi resiko paling besar, namun virus H1N1 yang telah mengakibatkan wabah global, akan membuat risiko membesar, karena bisa menyerang anak-anak yang lebih besar dan remaja yang sehat yang berusia antara 10-17 tahun.

Dalam laporan CDC diungkapkan, dua dari empat anak itu sebelumnya sangat sehat, namun satunya mengalami serangan jantung tiba-tiba yang berkaitan dengan demam setahun sebelumnya, dan seorang lainya memiliki sejarah asma. Beruntung, saat ini semuanya telah pulih total.

"Namun demikian, semua temuan ini menunjukkan bahwa, seperti juga dengan influensa musiman, komplikasi syaraf dapat terjadi setelah infeksi sistem pernafasan dengan virus baru influensa A (H1N1)," tulis tim itu.

CDC mendesak semua dokter yang merawat anak-anak di rumah sakit dengan penyakit yang menyerupai influensa dan serangan jantung tiba-tiba yang tak dapat dijelaskan atau perubahan status mental agar mengirim contoh pernafasan untuk diperiksa, dan memulai pengobatan dengan obat anti-virus secepatnya.

"Pengobatan dengan anti-virus mesti dimulai sesegera mungkin terhadap setiap pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala syaraf dan dugaan influensa musiman atau virus baru influensa A (H1N1)," demikian laporan itu. (*)

Pewarta:
Editor: Ricka Oktaviandini
Copyright © ANTARA 2009