Jakarta (ANTARA News) - Manajer Kampanye Yuddy Chrisnandi, Indra Jaya Piliang menegaskan, pencalonan Yuddy sebagai Ketua Umum Golkar dalam Munas mendatang bukan konflik generasi antara kaum muda dengan para senior Golkar.

"Generasi senior itu bukanlah tantangan, tapi mereka adalah tempat bertanya dan ayah bagi kami," ujarnya kepada pers di Jakarta, Senin.

Ditegaskannya, banyak senior Partai Golkar yang telah banyak memberikan sumbangan nyata kepada bangsa dan negara dan melalui merekalah ideologi dan filosofi perjuangan Golkar semakin kokoh.

Namun, regenerasi partai harus terjadi dan itu tidak sebatas pada usia tetapi juga agasan atau ide yang berkembang untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks, baik internal maupun eksternal.

"Bangsa ini membutuhkan tampilnya sosok muda yang lebih energik baik di tingkat kepemimpinan nasional, partai-partai politik, dunia bisnis dan elemen-elemen masyarakat lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut Indra mengatakan, partai-partai lain telah lebih dulu melakukan regenerasi kepemimpinan internalnya dan Golkar termasuk yang terlambat melakukan hal itu.

Jika dalam munas mendatang Yuddy terpilih untuk memimpin partainya, Yuddy telah berkomitmen untuk segera bekerja berkeliling Indonesia membangun jaringan partai dan memperkuatnya sejak hari pertama sebagai pimpinan Golkar.

Ditempat sama, Ketua Tim Sukses Kebangkitan Partai Golkar yang mencalonkan Yuddy, Zaenal Bintang mengatakan, perlu memperjelas posisi pencalonan Yuddy agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan kader Golkar sendiri.

"Tampilnya Yuddy ini bukan untuk melawan senior-senior Golkar, melainkan untuk melawan kemandegan konsep dan orientasi partai saat ini," ujarnya.

Sementara Yuddy mengatakan, saat ini ada kesadaran kolektif dalam internal partai untuk mencalonkan diri menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar di munas mendatang.

Kesadaran kolektif itu dilandasi oleh fakta bahwa dari tahun ke tahun basis konstituen Golkar semakin melemah dan hal itu tidak mampu diantisipasi. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009