Ketiga pasien positif  itu semuanya berasal dari Kecamatan Alalak,  satu di antaranya telah meninggal dunia dan telah dimakamkan di lokasi pemakaman khusus COVID-19 Batola
Marabahan, Kalsel (ANTARA) - Tim  Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan menyatakan pasien terkonfirmasi positif virus corona jenis baru penyebab COVID-19  bertambah tiga orang sehingga sampai data Selasa (12/5) 2020 jumlah totalnya menjadi 42 orang.

"Dari hasil pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) terhadap lima orang dinyatakan tiga orang positif dan dua lainnya negatif,” kata Juru Bicara im  Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Batola Batola dr Hj Azizah Sri Widari, Rabu, di Marabahan, Ibu Kota Kabupaten Batola.

Azizah yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola itu menjelaskan bahwa ketiga pasien positif  itu semuanya berasal dari Kecamatan Alalak,  satu di antaranya telah meninggal dunia dan telah dimakamkan di lokasi pemakaman khusus COVID-19 Batola, Senin (11/5).

Almarhumah berkode Btl-41 itu, kata dia, diketahui positif dari hasil pemeriksaan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ansari Saleh Banjarmasin tempat semula wanita berusia 68 tahun itu dirawat.

Sedangkan dua lainnya, yakni masing-masing berkode Btl-40 berjenis kelamin wanita berusia 51 tahun dan Btl-42 berjenis kelamin laki-laki berusia 38 tahun.

Ia menjelaskan bahwa psien Btl-40 kini tengah melakukan isolasi mandiri di rumah dan secepatnya dirujuk ke RSUD Abdul Aziz Marabahan.

Sedangkan Btl-41, katanya, sudah dilakukan karantina di SKB Marabahan.

“Btl-40 dan Btl-42 positif akibat melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sedangkan Btl-41 positif akibat melakukan kontak komunitas terhadap orang yang belum diketahui sumbernya,” katanya.

Menyinggung perkembangan COVID-19 di daerah itu, ia menjelaskan hingga Rabu pukul 12.18 WITA  total terkonfirmasi positif di Batola berjumlah 42 orang terdiri atas 39 orang dirawat, sembuh dua orang dan meninggal satu orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP), kata dia, satu orang berasal dari Rantau Badauh, orang dalam pengawasan (ODP) 16 orang dan orang tanpa gejala (OTG) 73 orang.

Untuk 16 ODP, katanya, masing-masing berasal dari Kecamatan Marabahan lima orang, Tabunganen tiga orang, Semangat Dalam (Alalak) dua orang, Bantuil (Cerbon) satu orang, Anjir Muara satu orang, Rantau Badauh satu orang, Mandastana satu orang, Wanaraya satu orang pasienbaru dan Jelapat (Tamban) satu orang.

Sementara 73 OTG,  masing-masing berasal dari Semangat Dalam (Alalak) 31 orang, Tabunganen sembilan orang, Wanaraya sembilan orang, Mandastana delapan orang, Tamban enam orang (baru tiga orang dan lama tiga orang), Barambai empat orang, Bantuil (Cerbon) tiga orang, Marabahan dua orang dan Anjir Pasar satu orang, demikian Azizah Sri Widari.

Baca juga: 150 masker per hari diproduksi BLK Barito Kuala untuk dibagikan gratis

Baca juga: Kurang dari 24 jam, pasien COVID-19 di Kalsel bertambah 11 orang

Baca juga: Bahas kesiapan PSBB, DPRD undang Wali Kota Banjarbaru-Kalsel

Baca juga: Untuk waspada, Banjarbaru-Kalsel ditetapkan zona merah COVID-19

Pewarta: Imam Hanafi/Arianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020