Bandung (ANTARA News) - Salah satu supermarket di kawasan Kiara Condong, Kota Bandung, terbakar sekira pukul 19.00 WIB yang disebabkan oleh petasan.

Kebakaran tersebut terjadi selama 15 menit itu tidak memakan korban, kata saksi mata, Uus Mulyadi (20).

Ia mengungkapkan, sempat mendengar ledakan sebanyak satu kali dan di supermarket itu mengeluarkan asap belerang yang tercium menyengat di tempat penjualan kembang api.

"Api langsung membesar karena dekat dengan plastik. Api sendiri bisa padam dengan air berkat bantuan para konsumen," ujar Uus Mulyadi.

Menurut Uus, api setinggi satu meter itu berasal dari rak kembang api yang terletak ketiga dari kiri di belakang Borma. Lalu, lanjut Uus, api sempat menjalar ke sebelahnya yang merupakan rak plastik.

Sementara saksi mata lainnya, Yudi K (38), pemilik counter handphone mengatakan, api tiba-tiba membesar. Lokasi counternya yang sejajar dengan rak kembang api buat anak-anak itu membuatnya jelas melihat api.

"Di tempat itu merupakan tempat pemajangan alat-alat ulang tahun," ujar Yudi di luar lokasi.

Dalam kejadian ini, enam unit Damkar yang datang beberapa menit setelah kejadian, tak sempat dipakai karena api telah padam. "Damkar itu pun hanya disiapkan untuk berjaga-jaga saja untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," katanya.

Kapolresta Bandung Tengah AKBP I Wayan Supartha menerangkan, pihaknya belum berani memberikan penyebab kebakaran tersebut. Hal itu, lanjut Wayan, masih dalam penyelidikan petugas.

"Penyebab kebakaran belum bisa diketahui secara pasti, dan sementara kami memeriksa dua orang saksi serta membawa sejumlah barang bukti," ungkapnya.

Sementara itu, General Manager Umum Borma Group, Ronald Rachmat mengatakan, pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

Namun, kata Ronald, tidak menutup kemungkinan kebakaran tersebut terjadi akibat disengaja sejumlah pihak.

"Hari ini, kita akan membersihkan lokasi kebakaran. Untuk besok, kita akan buka seperti biasa dari pukul 08.00-21.00. Bersyukur tidak ada korban dalam kejadian ini walaupun pada saat kejadian ada sejumlah konsumen," ungkapnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009