Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (persero) bersama 18 Bank menandatangani pemberian kredit sebesar Rp7 triliun di Jakarta, Jumat.

Pemberian kredit tersebut diberikan dalam bentuk dua denominasi kredit. Pertama, kredit dalam bentuk rupiah sebesar Rp3 triliun. Kredit ini diberikan oleh empat bank yaitu BNI Rp750 miliar, Bank Mandiri Rp1,25 triliun, BRI sebesar Rp500 miliar, dan BCA Rp500 Miliar.

Dalam pengucuran kredit rupiah tersebut, Bank Mandiri menjadi koordinatornya. Kredit ini diberikan bunga sebesar JIBOR (Jakarta Interbank Overnight Rate) plus 2,75 basis poin.

Sementara untuk kredit dalam bentuk valuta asing sebanyak 400 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun). Kredit ini dikucurkan oleh 16 bank dimana Citi Bank menjadi kontributor terbesar sekitar 45 juta dolar AS, sisanya dibagi oleh 15 bank lainnya.

Ke 15 bank lainnya BRI, BCA, ANZ Panin Bank, BNP Paribas, Bank of Tokyo-MitsubhisiUFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation,Overseas-Chinese Banking Corporation Limited, Bank Mizuho Indonesia, Bank Pan Indonesia, HSBC, Chinatrust Commercial Bank Co, Calyon, CIMB Bank Berhad, Natixis, Qatar National Bank SAQ.

Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pinjaman ini diharapkan dapat mendorong ekspansi pertamina sekaligus memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi.

"Diharapkan, ini menjadi momentum penting dan dapat memberi sinyal positif bagi ekonomi Indonesia kepada dunia luar, serta menggairahkan kegiatan ekonomi," katanya seusai penandatanganan perjanjian kredit tersebut, Jumat.

Presiden Direktur PT Pertamina Persero, Karen Agustiawan mengatakan, "kami yakin fasilitas pinjaman ini dapat mempercepat kegiatan ekspansi dan pengembangan usaha Pertamina," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009