Pangkalpinang (ANTARA News) - Warga Kecamatan Taman Sari antusias mengikuti pengobatan pencegahan filariasis atau penyakit kaki gajah yang dibagikan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang secara gratis di kecamatan itu.

Camat Taman Sari, Ahmad Subekti, di Pangkalpinang, Jumat, mengatakan, sekitar 400 warga Taman Sari antusias memadati lapangan di Kantor camat pada Jumat dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB untuk mengikuti penyuluhan dan pengobatan penyakit kaki gajah secara gratis.

"Tiap warga diberikan obat tiga jenis yaitu Diethy Carbazine Citrate (DEC 100 mg), Albenzole (400 mg) dan parasetamol yang dosisnya disesuaikan dengan tahapan usia," ujarnya.

Ia mengatakan, masyarakat antusias mengikuti penyuluhan dan pengobatan gratis karena pada 2004 Pangkalpinang sempat dinyatakan endemis penyakit gajah karena ditemukan 10 penderita penyakit gajah yang mengakibatkan penderita cacat seumur hidup.

"Penyakit kaki gajah yang sudah kronis yang menimbulkan cacat pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki sehingga menjadi beban psikologis dan sosial yang harus ditanggung seumur hidup oleh penderitanya," ujarnya.

Ia menjelaskan, tiap tahunnya masyarakat Taman Sari selalu antusias mengikuti pengobatan massal kaki gajah yang dilakukan secara berkesinambungan persatu tahun selama lima tahun.

Ia menjelaskan, penyakit kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Warga yang terkena gigitan nyamuk berparasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

"Penyakit kaki gajah ini bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus waspada dan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular dengan membersihkan semak-semak di sekitar rumah, kuras tempat penampungan air seperti bak mandi, WC dan menimbun barang-barang bekas tempat berkembangbiaknya nyamuk.

"Kita akan terus melakukan pencegahan pengembangan nyamuk penyebab penyakit gajah dengan melakukan penimbunan rawa-rawa dan melakukan `foging` sekali dalam sebulan," ujarnya.

Mirna, salah seorang warga, mengaku, mengikuti pengobatan pencegahan penyakit gajah karena penyakit itu mengakibatkan cacat seumur hidup dengan kondisi anggota tubuh membengkak tidak wajar.

"Setiap ada pengobatan gratis penyakit kaki gajah, saya dan anggota keluarga lainnya selalu mengikutinya karena penyakit itu bisa mengakibatkan beban lahir batin dan menganggu aktifitas," ujarnya.

Ia mengatakan, sangat mendukung program pengobatan penyakit kaki gajah yang dilakukan secara gratis.

"Selain mendapatkan pengobatan gratis, kami juga diberikan penyuluhan dan cara mengantisipasi dan pencegahan penyakit itu dengan menjaga kebersihan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah terus melakukan pengobatan dan pencegahan penyakit kaki gajah setiap tahunnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009