Berdasarkan survei Kemenkes, Kabupaten Bekasi salah satu dari lima kabupaten dan kota yang dalam dua tahun berturut-turut dinyatakan angka penyakit filariasis-nya sangat kecil
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat berhasil meraih predikat bebas filariasis atau penyakit kaki gajah selama dua tahun berturut-turut dari Kementerian Kesehatan, ditandai penyerahan sertifikat eliminasi filariasis oleh Menteri Kesehatan bertepatan puncak peringatan NTD's Day Tahun 2023.

"Berdasarkan survei Kemenkes, Kabupaten Bekasi salah satu dari lima kabupaten dan kota yang dalam dua tahun berturut-turut dinyatakan angka penyakit filariasis-nya sangat kecil, dari 10.000 penduduk, hanya satu atau kurang orang yang terkena sehingga diberikan sertifikat bebas filariasis," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa.

Ia mengatakan keberhasilan ini merupakan komitmen nyata Pemkab Bekasi dalam percepatan penanganan filariasis sehingga mampu mencapai target nasional bahkan dalam waktu tujuh tahun lebih cepat dari target yang ditetapkan.

"Kita tujuh tahun lebih cepat dari target nasional dan dunia dalam mengeliminasi filariasis sampai tahun 2030," katanya.

Pihaknya mengaku terus melanjutkan komitmen mempertahankan status bebas filariasis ini melalui penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) sebagai budaya masyarakat yang dinilai efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.

"Kami akan terus melakukan promosi kesehatan melalui PHBS agar menjadi budaya masyarakat, karena itu cara paling efektif. Dengan pencegahan pola hidup bersih, nyamuk tidak berkeliaran, serta mendorong untuk melakukan survei ke masyarakat agar tidak ada kasus serupa," kata Dani Ramdan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah menyebutkan upaya pengendalian filariasis dimulai dari sosialisasi dan penekanan PHBS kepada masyarakat, dilanjutkan dengan pemberian pengobatan terhadap kasus-kasus yang ditemukan hingga dianggap berhasil melakukannya sampai sembuh.

"PHBS akan kami tekankan terus, karena nyamuk ini faktornya dan berdiam di daerah yang kotor, maka itu kami berhasil mengajak masyarakat untuk melakukan itu. Selanjutnya kami secara berkala juga memberikan pengobatan," katanya.

Alamsyah juga telah menginstruksikan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada pendatang yang masuk wilayah Kabupaten Bekasi guna meminimalisasi penderita penyakit serupa.

"Tenaga kesehatan terus bekerja melakukan screening tindakan menyeluruh untuk para pendatang, jadi tidak ada penderita yang masuk ke wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan arahan khusus terkait pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit frambusia dan filariasis dengan tiga jurus yakni protokol kesehatan yang dijaga, surveilanse yang baik secara menyeluruh, serta vaksinasi.

"Hanya ada tiga jurus yang harus kita lakukan dalam mencegah dan mengendalian penyakit-penyakit seperti ini. Pertama prokes yang harus terus kita perketat, surveilans yang bagus, dan vaksinasi bagi yang belum," katanya.

Baca juga: Kemenkes: 8.635 penderita kaki gajah pada tahun 2022

Baca juga: Jakarta Timur bebas penyakit kulit dan kaki gajah

Baca juga: Penderita Kaki Gajah di Bekasi Meningkat

Baca juga: Kemenkes: Lima penyakit tropis terabaikan masih ditemukan di Indonesia


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023