Palma De Majorca, Spanyol (ANTARA News/AFP) - Sektor pariwisata Spanyol, setelah ditimpa oleh krisis ekonomi, kini dicemaskan serangan bom yang menelan banyak korban beberapa pekan lalu di pulau Majorca, yang dikhawatirkan mengurangi banyak turis berkunjung ke pulau tersebut pada puncak musim liburan.

Majorca, yang dikunjungi jutaan turis asing setiap tahunnya untuk ke pantai dan disko, dikejutkan oleh pembunuhan dua petugas polisi, Kamis, di pantai Palmanova, yang diduga dilakukan separatis Basque.

"Kami tidak membantah bahwa serangan ini mengguncang sektor ini," kata Pedro Iriondo, ketua Asosiasi Biro Perjalanan di Balearics.

Banyak turis Inggris di hotel-hotel Palmanova, yang mempunyai 30.000 kamar, dibisingkan oleh banyaknya petugas keamanan menyusul serangan itu.

Banyak yang masih berada di kamar-kamar hotel mereka selama beberapa jam setelah itu.

Pada saat terjadi pemboman, sekitar 400.000 turis berada di pulau itu, yang kemudian untuk sementara ditutup.

Media Spanyol mengatakan ledakan itu terjadi di titik pusat turisme di Balearics, di mana sektor pariwisata telah menderita akibat krisis ekonomi dan persaingan wisata murah dari Laut Tengah, seperti Turki dan Tunisia.

Sektor wisata juga dihantam oleh pemberitaan serangan yang dilakukan beberapa surat kabar asing, seperti di Inggris, yang lebih memfokuskan akibat pada para turis dari pada tentang kematian dua polisi itu.

"Kami sebenarnya tidak memperkirakan serangan itu, karena Majorca adalah pulau," kata Iriondo. Namun dia mencatat bahwa, tidak ada satu pun biro perjalanan yang sejauh ini membatalkan kunjungan, sejak terjadi pemboman itu.

Wakil Perdana Menteri Maria Teresa Fernandez de la Vega Jumat menolak anggapan, bahwa liputan ekstensif dari pemboman di Inggris dan Jerman yang berpengaruh pada turis.

"Orang-orang yang berkunjung ke sini tahu bahwa infrastruktur turis kami dalam keadaan terjamin," katanya.

Namun kedutaan Spanyol telah mengontak pasar turis besar, seperti Inggris dan Jerman, setelah serangan itu dan meyakinkan kepada mereka bahwa negaranya aman.

Setiap tahun, pemerintah telah memerintahkan pengiriman ribuan polisi tambahan ke daerah-daerah tujuan wisata khususnya di musim panas.

Kepulauan Balearic, yang masih satu gugusan dengan Majorca, Menorca, Ibiza dan Formentera, meraih 80 persen produk domestik kotor dari pariwisata, langsung atau tidak langsung.

Pada tahun 2008, kepulauan itu menerima kunjungan 10 juta turis, termasuk empat juta dari Jerman dan 3,4 juta turis Inggris.

Sejak awal tahun ini, kepulauan tersebut menunjukkan penurunan 12,5 persen dari tahun sebelumnya, menurut statistik dari kementerian pariwisata.

Spanyol secara keseluruhan menerima kunjungan 57,4 juta wisatawan tahun lalu, atau turun 2,6 persen dari tahun 2007, dan penurunan pertama sejak pencatatan dilakukan pada 1995.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009