Jakarta (ANTARA News) - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbang) Depkes melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 41 orang terdiri atas 17 laki-laki dan 24 perempuan.

Mereka berasal dari 11 provinsi : Bali (tiga kasus), Banten (empat kasus), DKI Jakarta (delapan kasus), Jawa Tengah (dua kasus), Jawa Timur (satu kasus), Kalimantan Selatan (satu kasus), Kalimantan Tengah (tiga kasus), Lampung (16 kasus), Riau (satu kasus), Sulawesi Selatan (satu kasus) dan Sulawesi Utara (satu kasus).

Dari jumlah itu, 36 orang adalah Warga Negara Indonesia dan lima orang WNA.

Sebanyak 37 orang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, tiga orang memiliki riwayat ke luar negeri (Amerika Serikat) dan satu kasus tidak jelas riwayat perjalanannya, kata , Kepala Badan Litbangkes Depkes Prof dr Agus Purwadiato di Jakarta, Minggu.

Sementara itu , Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof dr Tjandra Yoga Aditama menambahkan, laporan tambahan kasus baru positif influenza A H1N1 berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Lampung.

Dengan demikian, sampai tanggal 2 Agustus 2009 sudah di 18 provinsi ditemukan kasus positif influenza A H1N1, yaitu yaitu : Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Kemudian, Kalimantan Selatan, Kepri, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah dan Lampung.

Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia, adalah 561 orang terdiri atas 308 laki-laki dan 253 perempuan.

Ditambahkan, sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat.

Masyarakat mempunyai andil besar dalam mencegah penularannya yaitu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu.

Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari.

Apabila dalam dua hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan kantor kesehatan pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu, juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit.

Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009