Pembuatan kue apem berbahan dasar tepung beras itu dilakukan dengan menggunakan 300 tungku dan wajan dari tanat liat berbahan bakar kayu melibatkan ratusan pelajar dan mahasiswa. Tungku dijajar sepanjang satu kilo meter untuk memasak adonan apem yang didatangkan dari tiga desa di kawasan Klaten. "Pemecahan rekor MURI untuk apem terpanjang ini sebagai upaya untuk memotivasi masyarakat agar mencintai makanan tradisional yang sebagian mulai langka dan punah," kata Winarno Sudjas, Sekditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (4/8).
Selain pemecahan rekor MURI, dalam festival itu dipameran masakan dan minuman tradisional yang langka seperti Gudeg dari bahan dasar bunga kelapa (manggar), wedang sampah dedaunan, masakan belalang khas Gunung Kidul.
Acara pemecahan rekor apem terpanjang versi MURI itu dimulai pada hari Minggu pagi (9/8) ditandai dengan penuangan adonan apem pertama oleh Dirjen Pengembangan Distinasi Pariwisata Firmansyah Rahim. Ribuan apem akan dibagikan kepada para pengunjung dan masyarakat sekitar.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
