Quetta, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Pemberontak separatis hari Selasa menembak mati empat polisi dan mengancam untuk mengeksekusi 21 sandera kecuali Pakistan menarik tentara paramiliter dan membebaskan para tahanan di bagian baratdaya negara itu, polisi mengatakan.

"Jenasah keempat polisi yang dilubangi-peluru telah dibuang oleh orang-orang itu di daerah Naseerabad dan mereka dibawa ke kota Dera Murad Jamali yang berdekatan," pejabat senior polisi Shariq Jamal mengatakan pada AFP di provinsi Baluchistan.

Para pemberontak pekan lalu menyandera sekelompok polisi dan buruh. Kamis lalu, empat polisi dibunuh oleh pemberontak, ia mengatakan.

Sepuluh polisi yang lain dan 11 buruh tetap ditahan di provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran itu.

"Kami sedang berupaya untuk menjamin pembebasan sandera-sandera itu dan telah minta pada para sesepuh suku untuk membantu kami dalam urusan ini," kata Jamal.

Jurubicara kelompok pemberontak Sarbaz Baloch, dalam pembicaraan telpon dengan wartawan di Quetta, ibukota Baluchistan yang bergolak itu, menyatakan bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut dan memberi pemerintah batas waktu Ahad.

"Kam itelah membunuh empat polisi hari ini dan sisa sandera juga akan dibunuh jika pada Ahad pemerintah tidak menarik FC (paramiliter Korps Perbatasan) dari Quetta dan membebaskan orang-orang kami," kata Baloch pada AFP.

Pakistan mengerahkan tentara paramiliter di Quetta bulan lalu untuk membantu keamanan setelah hujan pembunuhan yang telah ditargetkan, yang dipersalahkan pada pemberontak Baluch.

Ratusan orang telah tewas sejak pemberontak Baluch yang muncul pada 2004 minta otonomi politik dam pembagian keuntungan lebih besar dari kekayaan sumber alam wilayah itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009