Mosul, Irak (ANTARA News) - Serangan bom mobil bunuh diri menewaskan 38 orang ketika mereka sedang meninggalkan sebuah masjid Syiah di luar daerah bergolak Mosul, Irak utara, kata sejumlah pejabat, Jumat, sementara serangkaian ledakan bom di Baghdad menewaskan enam peziarah Syiah.

Polisi mengatakan, 95 orang cedera dalam pemboman bunuh diri itu, salah satu dari sejumlah serangan dalam beberapa pekan ini yang ditujukan pada kelompok orang Syiah.

Sepekan lalu serangkaian ledakan di luar masjid Syiah di Baghdad menewaskan 31 orang.

Gerilyawan Sunni seperti Al-Qaeda, yang menganggap warga Syiah sebagai orang bida`ah, seringkali dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan semacam itu.

Pihak berwenang Mosul mendesak penduduk menyumbangkan darah dan meminta pengerahan kendaraan-kendaraan bangunan untuk mengangkut puing-puing yang memerangkap korban dalam serangan itu, yang terjadi di Shreikhan, sebuah desa yang berpenduduk mayoritas Turkmen Syiah di sebelah utara kota Mosul.

Serangan-serangan bom dan penembakan dilaporkan terjadi hampir setiap hari di Mosul.

Kekerasan di Irak mereda dalam 18 bulan terakhir, namun gerilyawan bisa bersembunyi di daerah-daerah pegunungan sekitar Mosul, 390 kilometer sebelah utara Baghdad, dan memanfaatkan perpecahan diantara orang-orang Arab dan Kurdi yang beselisih di kota itu.

Perselisihan di provinsi wilayah utara, Nineveh, yang beribukotakan Mosul, mengancam perpecahan di provinsi itu dan menimbulkan ketegangan yang bisa menciptakan ketidakstabilan jangka panjang di Irak.

Banyak orang Irak juga khawatir serangan-serangan terhadap orang Syiah akan menyulut lagi kekerasan sektarian mematikan antara Sunni dan Syiah yang baru mereda dalam 18 bulan ini. Puluhan ribu orang tewas dalam kekerasan sejak invasi pimpinan AS ke Irak pada 2003.

Jumlah korban tewas akibat kekerasan di Irak turun hingga sepertiga menjadi 275 pada Juli, bulan pertama pasukan Irak bertanggung jawab atas keamanan di daerah-daerah perkotaan sejak invasi pimpinan AS pada 2003, demikian Reuters. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009