Muara Bungo, Jambi (ANTARA News) - Departemen Perhubungan akan membuat prosedur standar bagi pilot yang akan bertugas di Papua, yang kondisi cuacanya sering membahayakan penerbangan.

"Nanti Dirjen Perhubungan Udara akan bekerjasama dan mengumpulkan para pilot yang berpengalaman bertugas di Papua untuk menyusun prosedur standar bagi pilot untuk mengurangi kecelakaan pesawat di Papua," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafi`i Djamal kepada ANTARA di Muara Bungo, Jambi, Sabtu.

Jusman menjelaskan, sejumlah kecelakaan penerbangan di Papua lebih merupakan kombinasi antara kesalahan pilot, pesawat yang bekerja kurang baik, dan alat navigasi.

Alat navigasi seringkali tidak bisa mengantisipasi perubahan cuaca yang terjadi tiba-tiba, padahal sebelum terbang pesawat dinyatakan baik dan laik terbang.

Ia menjelaskan, secara umum kondisi penerbangan semakin aman, hanya di Papua yang masih sering terjadi kecelakaan karena topografi daerah yang bergunung-gunung.

"Yang masih ada kecelakaan hanya di kawasan pegunungan, sementara di daerah pesisirnya relatif aman," kata Menhub.

Dengan adanya prosedur standar ini, setiap pilot yang bertugas di Papua harus mematuhi aturan. Misal, jika sedang terbang tiba-tiba terjadi cuaca buruk, pilot harus kembali ke bandara semula.

Selama ini, masih ada pilot, yang jika terjadi cuaca buruk enggan kembali dengan alasan menghabiskan bahan bakar dan memakan waktu.

"Kita harapkan, dengan adanya prosedur standar itu, disiplin pilot, khususnya yang beroperasi di Papua akan lebih baik, dan kemungkinan terjadinya kecelakaan bisa dihindari," kata Menhub.

Diharapkan, prosedur standar itu bisa segera dibentuk dalam waktu segera oleh Ditjen Perhubungan Udara. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009