Bethlehem, Tepi Barat (ANTARA News/AFP) - Faksi Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerapkan satu piagam baru yang menyatakan komitmen bagi proses perdamaian tetapi juga punya hak untuk melakukan perlawanan.

"Fatah menekankan komitmennya untuk terus berusaha bagi perdamaian yang luas tetapi menegaskan hak rakyat Palestina untuk melawan pendudukan dalam segala bentuknya sesuai dengan hukum internasional," kata isi dari anggaran dasar baru yang disiarkan kantor berita Palestina WAFA, Minggu.

Anggaran dasar, yang disahkan delegasi-delegasi Sabtu malam dalam kongres pertama partai itu dalam 20 tahun dan pertama kali di wilayah Palestina, juga mempertahankan komitmennya pada hak bagi pemulangan para pengungsi Palestina.

"Fatah tetap setia pada para syuhadawan dan tahanan, dan menyatakan komitmennya untuk mentaati tuntutan rakyat Palestina -- pembebasan daerahnya termasuk Jerusalem, pembongkaran permukiman-permukiman dan pemulangan para pengungsi."

Pemerintah Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak tuntutan minimum Abbas bagi dimulainya kembali perundingan perdamaian -- pembekuan pembangunan di permukiman Tepi Barat yang diduduki.

Tetapi pemerintah yang digantikannya pimpinan Ehud Olmert bersedia menyetujui rencana perdamaian tujuh tahun Arab, yang menetapkan satu peta jalan bagi satu perdamaian yang luas, kecuali tuntutannya bagi penyelesaian yang wajar masalah pengungsi Palestina.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009