Karakas, (ANTARA News)- Presiden Venezuela Hugo Chavez, Minggu, menuduh pasukan Kolombia memasuki Venezuela dengan melintasi Sungai Orinoro, satu tindakan yang menurut dia adalah "provokasi" oleh timpalan Kolombianya Alvaro Uribe.

"Kami tidak berbicara tentang satu patroli dengan beberapa tentara yang tersesat di perbatasan" Venezuela, kata Chavez dalam acara televisi mingguannya berjudul "Hello Presiden," tanpa menyebut kapan tindakan itu dilakukan, demikian dikutip dari AFP.

Pasukan tersebut menyeberangi Sungai Orinoco dengan menggunakan sebuah kapal motor kecil dan memasuki wilayah Venezuela.

"Ketika pasukan kami ke sana (pasukan Kolombia) sudah pergi," tambah Chavez, seorang pemimpin kiri yang populer dan mempunyai hubungan sangat tegang dengan Uribe, sekutu regional paling dekat Amerika Serikat.

Venezuela, serta negara lain Amerika Latin, marah terhadap satu perjanjian baru yang mengizinkan Amerika Serikat menggunakan tujuh pangkalan militer Kolombia.

"Amerika Serikat mulai mengatur angkatan bersenjata Kolombia; mereka adalah salah satu yang berkuasa, yang melakukan semua provokasi ini, yang melakukan kebohongan," kata Chavez, yang lama menjadi duri bagi pihak Washington.

Presiden Venezuela itu membandingkan situasi di negaranya dengan yang terjadi di Panama sebelum Amerika Serikat menyerbu negara itu tahun 1989 semasa Perang Dingin.

"Itulah rencana yang mereka akan terapkan terhadap saya. Tetapi ini berbeda sama sekali. Venezuela sekarang bukan Panama tahun 1989, dan Amerika Latin sekarang tidak sama seperti tahun 1989, ketika mereka (Amerika Serikat) dapat berbuat seenak mereka di seluruh kawasan itu," kata Chavez.

Chavez juga berencana menghentikan perlakukan istimewa menyangkut harga minyak Venezuela dan subsidi itu mungkin akan dihentikan.

"Pasokan tersebut harus dihentikan, mereka dapat membelinya sesuai dengan harga pasar," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009