Kendari (ANTARA News) - Warga eks pengungsi Timor Timur (Timtim) di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sudah menginap selama tiga bulan di kantor Dinas Sosial setempat, mengamuk karena kehabisan bahan makanan.

"Kami manusia biasa yang membutuhkan makanan. Sudah tiga bulan menunggu hak kami dari pemerintah tetapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Makanan habis," kata Ketua Umum Forum Solidaritas Pengungsi Masyarakat Sultra (FSPMST) Arsyid.D di Kendari, Senin.

Puluhan warga eks pengungsi Timtim menyampaikan keluhan dengan tidak beraturan dan tidak jelas kepada siapa aspirasi itu disampaikan.

Ada yang berteriak-teriak dan ada pula yang berargumentasi dengan staf di kantor Dinsos setempat.

Sebagian lagi menyampaikan keberatan tidak cairnya dana bantuan dengan keliling ruangan sambil menendang pintu. Mereka berusaha menemui Kadis Sosial Sultra Nuhung Makati tetapi tidak berada di kantor tersebut.

Aparat kepolisian yang berada di kantor tersebut mengimbau pendemo tidak anarkis dan secara tiba-tiba Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Letkol Inf Alamsyah menengahi situasi.

Upaya Kasi Intel Korem berhasil meredam aksi massa namun setelah mereka berada di aula Dinas Sosial tempat menginap selama berbulan-bulan kembali melampiaskan emosi dengan menendang pintu.

Bukan hanya pintu kantor yang menjadi sasaran tetapi belanga pun ditendang dan dibanting. "Kami mau masak apa. Siang ini tidak ada makanan. Tidur tanpa pengalas selama tiga bulan," kata mereka bersahut-sahutan dihadapan Kasi Intel Alamsyah.

Kabid Jaminan dan Bantuan Sosial Dinsos Sultra, Hj. Surya Hutapea mengatakan warga negara memiliki hak yang sama menyampaikan pendapat atau aspirasi tetapi jangan memfitnah.

"Kami serius mengurusi hak warga eks pengungsi Timtim yang ada di Sultra namun harus dimaklumi kalau belum cair. Mekanisme penggunaan uang negara tidak semua yang dibayangkan," kata Surya seraya menambahkan pihaknya sudah membantu bahan makanan.

Data pengungsi Timtim berdasarkan reverifikasi yang melibatkan FSPMST dengan sepengetahuan camat, Polsek dan Koramil setempat pada empat kabupaten/kota tercatat sebanyak 7.372 kepala keluarga (KK) atau 27.260 jiwa.

Hasil reverifikasi data tahun 2006-2007 lalu menujukan bahwa Kabupaten Buton sebanyak 14.461 KK (3.440 jiwa), Wakatobi 2.145 KK (6.655 jiwa), Bombana 794 (3.023 jiwa) dan Kota Bau-Bau sebanyak 993 KK (3.121 jiwa).

Sedangkan pada tanggal 31 Maret 2008 Gubernur Sultra menyampaikan data Warga Negara Indonesia (WNI) eks Timtim sebanyak 7.372 KK dan pada tanggal 21 April 2009 kembali melayangkan surat tentang data warga eks Timtim sebanyak 6.087 KK. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009