Jakarta (ANTARA News) - Sumatra Utara berupaya menarik investor dan juga wisatawan dari nusantara maupun luar negeri dengan menggelar pameran yang mempromosikan berbagai potensi daerah tersebut di Jakarta, pada 29 Oktober sampai 1 November 2009.

"Kami tidak hanya mengekspos potensi perdagangan, investasi dan pariwisata namun juga budayanya dan kuliner," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut, Nurlisa Ginting, di Jakarta, Selasa, saat menjelaskan penyelenggaraan Sumut Expo 2009 yang akan berlangsung di Balai Kartini Expo Center, Jakarta.

Nurlisa yang juga ketua panitia Sumut Expo mengatakan, 32 kabupaten dan kota di Sumut akan memamerkan seluruh potensi daerahnya, termasuk kemudahan-kemudahan yang akan diberikan. Selain itu, BUMN, BUMD dan swasta juga akan melakukan hal yang sama.

Ia mengharapkan pameran tersebut akan diikuti 75 peserta atau naik dari kegiatan tahun 2008 yang hanya 64 peserta. Untuk menyukseskan acara itu, mereka akan mengundang dan mengajak asosiasi-asosiasi yang ada di Jakarta, pengusaha, dubes-dubes dan juga investor luar negeri, selain masyarakat umum, untuk hadir.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut M Hasbi Nasution mengatakan, banyak produk Sumut yang sudah dijual di manca negara namun menggunakan nama negara lain.

Sebagai contoh, ada kopi Singapura yang sebenarnya berasal dari Sumut. "Mana ada perkebunan kopi di Singapura," katanya.

Di Afrika, katanya, juga di jual ban dari Mesir yang sebenarnya diproduksi di Medan. CPO (minyak sawit mentah) yang berasal dari Sumut juga lebih dikenal dari Singapura.

"Dengan adanya pameran ini maka kami harapkan kami dapat berdagang langsung tanpa melalui pihak ketiga," katanya.

Ia mengatakan, kondisi 2009 memang tidak sebaik 2008 karena pada 2009 ekonomi dunia tidak baik. "Banyak pembeli yang membatalkan kontrak. Namun kini kondisi sudah membaik lagi," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumut, Salman Ginting mengatakan, pihaknya selalu berupaya mempermudah investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumut.

"Kami selalu meminta pihak-pihak terkait untuk membantu investor, seperti perijinan," katanya.

Ia juga meminta daerah untuk memberikan kemudahan yang diperlukan investor. Ia memberi contoh, ada sebuah kabupaten yang memberikan tanah cuma-cuma kepada para investor. "Kami mengharapkan semangat ini ditiru oleh kabupaten lainnya.

Sampai triwulan II 2009, Penanaman Modal Asing yang sudah disetujui di Sumut sebanyak 11 investor dan lima investor sudah merealisasikannya. Selain itu delapan Penanaman Modal Dalam Negeri yang sudah disetujui dan enam investor sudah melakukan realisasi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009