Hyderabad, India (ANTARA News) - Langkah dua pasangan ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dan Nitya Krishinda/Greysia Polii menuju perempatfinal Kejuaraan Dunia 2009 di Hyderabad, India, sangat berat, karena harus bertemu unggulan asal China pada Kamis (13/8).

Shendy Puspa/Meiliana akan menghadapi unggulan ke-6, Ma Jin/Wang Xiaoli, sedangkan Nitya/Greysia berjumpa dengan juara Olimpiade 2008 dan unggulan ke-5, Du Jing/Yu Yang.

"Memang berat bertemu pasangan China, tapi peluang tetap ada," kata Shendy usai bersama Meiliana menang atas pasangan Malaysia, Chew Yen Fong/Hing Yau Mooi dengan skor 14-21, 21-13, 21-18 di Gachibowli Indoor Stadium Hyderabad, Rabu malam.

Pasangan Nitya Krishinda/Greysia Polii yang baru bermain hari ini, tampil sedikit grogi dan juga harus kehilangan set pertama, sebelum akhirnya membalikkan keadaan untuk memukul ganda Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito dengan skor 19-21, 21-15, 21-12.

"Kami memang bermain tidak begitu bagus di set awal, karena masih berusaha menjajaki permainan lawan," ujar Greysia Polii yang mengaku tidak gentar bertemu ganda China.

"Kuncinya, kami harus `all out` sejak menit awal, kalau ingin mengimbangi China. Tidak boleh lagi meraba-raba kondisi lapangan dan lawan," tambahnya.

Sementara itu, pertandingan hari ketiga berlangsung lebih ketat dan diwarnai tumbangnya sejumlah pemain unggulan.

Di nomor tunggal putra, unggulan ke-8 asal Korea, Park Sung Hwan dikandaskan Pebulutangkis Denmark, Jan O. Jorgensen, dengan "rubber set" 16-21, 21-17, 15-21.

Sedangkan unggulan ke-3 ganda putra, Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark), harus menyerah dari pasangan Korea, Han Sang Hoon/Shin Baek Cheol juga dengan pertandingan tiga set 19-21, 21-15, 17-21.

Unggulan ke-7 Mohammad Ahsan/Bona Septano juga kalah dari pasangan China, Guo Zhendong/Xu Chen 24-22, 10-21, 9-21.

Pada tunggal putri, pebulutangkis unggulan ke-14 Wong Mew Choo dari Malaysia, menyesali kesalahannya di poin kritis ketika takluk dari pemain Jepang, Ai Goto dengan skor sangat ketat 21-18, 12-21, 21-23.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009