Monrovia (ANTARA News/Reuters) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengunjungi Liberia Kamis, ingin menunjukkan dukungannya pada satu-satunya presiden perempuan di Afrika.

Hillary ingin pergi ke Liberia -- negara keenam dalam lawatan 11 harinya ke Afrika -- untuk menunjukkan dukungan AS pada "kemajuan demokratis" di koloni yang didirikan pada abad ke19 oleh para bekas budak Amerika yang telah dibebaskan itu, Asisten Mennlu untuk Urusan Afrika Johnnie Carson mengatakan sebelum lawatan tersebut.

"Liberia adalah salah satu dari hubungan paling penting kami menurut sejarah di Afrika. Menteri itu ingin menegaskan kembali dukungan AS pada Presiden Elen Johnson-Sirleaf, presiden perempuan Afrika satu-satunya." ia mengatakan.

Seperti pertemuan dengan Johnson-Sirleaf, Hillary juga akan berpidato pada parlemen dan mengunjungi akademi polisi. AS telah memberikan dana bagi pasukan keamanan di Liberia.

Johnson-Sirleaf dianggap oleh dunia luar akan melakukan pekejaan yang baik memerangi korupsi, tapi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi negara itu telah melarang dia berkuasa karena hubungannya dengan para komandan perang.

Presiden Liberia tersebut juga akan mendesak Hillary untuk membantu pembangunan negara itu dengan meningkatkan perdagangan dan investasi.

Tema pesan Hillary pada negara-negara Afrika dalam lawatannya ke tujuh negara menjadi penting untuk mengatasi korupsi dan meningkatkan pemerintahan sebagai langkah penting untuk menarik bantuan dan investasi.

Krisis ekonomi global tiba pada waktu kesulitan bagi Liberia ketika negara itu pulih dari beberapa tahun konflik yang berakhir dengan pemilihan pada 2005 ketika Johnson-Sirleaf menjadi presiden perempuan pertama di Afrika dan berjanji untuk memerangi korupsi.

Presiden itu sedang berupaya untuk membangun kembali ekonomi yang hancur akibat perang, membayar kembali 1,2 miliar dolar utang pemerintah yang belum dilunasi awal tahun ini, satu langkah penting untuk menarik investasi.

Setelah mengunjungi Liberia selama beberapa jam, Hillary terbang ke Cape Verde, tempat ia akan tinggal semalam sebelum kembali ke Washington Jumat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009