Jakarta (ANTARA News) - Jasad pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, 17 Juli 2009, Nana Ichwan Maulana, berhasil diidentifikasi setelah dokter menyelesaikan serangkaian uji DNA yang berakhir Jumat pagi.

"Pagi tadi, hasil identifikasi selesai. Secara ilmiah dapat dibuktikan dan tidak terbantahkan," kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, proses identifikasi jasad Nana lebih lama dibandingkan dengan empat jasad lain karena proses pembuktiannya lebih rumit. Ayah Nana telah meninggal dunia sehingga dibutuhkan sampel DNA dari ibu dan tiga kakaknya.

"Hasil tes DNA menunjukkan identik antara jasad itu dengan sampel pembanding dari pihak keluarga," katanya.

Sampel pembanding diambil dari ibu Nana, Ny Jubaidah (65) dan ketiga kakaknya yakni Qomar, Endang Sutisna serta Zuhra.

"Idenfitikasi lebih lama sebab polisi harus mencari alamat sampel pembanding satu per satu," katanya.

Polri akan menyerahkan jasad Nana kepada pihak keluarga di RS Polri Kramat Jati untuk dimakamkan di Pandeglang.

Ibu Nana tidak bisa hadir karena sudah tua sehingga penyerahan jenazah akan dilakukan kepada saudaranya yang datang ke RS Polri.

"Jenazah itu akan dikawal oleh Polri dan Polda Banten hingga tiba tujuan yakni rumah orang tua di Pandeglang," katanya.

Dengan begitu, Polri telah selesai melakukan uji DNA lima jenazah tersangka terorisme.

Sementara jasad Dani Dwi Permana, pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott telah diserahkan ke keluarga dan dimakamkan di Bogor, 12 Agustus 2009.

Mayat Ibrahim, tersangka pembawa bom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton yang tewas saat penangkapan Temanggung, 8 Agustus, juga telah dimakamkan di Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Sedangkan jasad Air Setiawan dan Eko Joko yang tewas ketika berusaha ditangkap polisi di Bekasi pada 8 Agustus telah dimakamkan di Sragen secara berdampingan.

Air dan Eko menjadi tersangka kepemilikan bom di Bekasi selain telah dipersiapkan menjadi pelaku bom bunuh diri dengan menggunakan mobil. (*)

Pewarta:
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009