Jember (ANTARA News) - Ratusan personel Kepolisian Resor (Polres) Jember, Jawa Timur, Jumat sore menyisir Terminal Tawangalun, setelah seorang siswa di Jember menerima surat elektronik (email) dari seseorang yang diduga jaringannya Noordin M Top.

Kabag Ops Polres Jember Kompol Wied Hardono mengatakan penyisiran dilakukan untuk menindaklanjuti pengiriman email yang diduga dari teroris kepada Bagus Febriyanto Wibowo (19) siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Jember.

"Ini sebagai upaya antisipasi sekaligus mewaspadai teroris di Jember," katanya.

Bagus menerima email dari mania.islam08@gmail.com yang isinya menyebutkan pengirim email itu mengaku sebagai Noordin, dan membenarkan bahwa yang tewas dalam penyergapan yang dilakukan tim Densus 88 di Temanggung (Jawa Tengah) adalah Ibrohim alias Boim, kemudian di "up load" ke situsnya, www.bagustv.com.

Menurut dia, ratusan personel Polri melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap kendaraan angkutan umum dan bus yang ada di terminal itu.

"Semua kendaraan di terminal dan di luar terminal diperiksa dengan alat metal detektor," katanya.

Di pintu masuk terminal, kata dia juga dilengkapi alat detektor untuk memeriksa barang yang dibawa penumpang, sehingga dipastikan terminal aman dari ancaman teroris.

Ia mengatakan selain memeriksa penumpang dan kendaraan, polisi juga menyebarkan foto Noordin M Top di terminal agar masyarakat bisa mengenali teroris tersebut.

"Saya mengimbau masyarakat yang mengenal ciri-ciri orang seperti gambar itu segera melapor ke Polsek setempat atau Polres," katanya.

Beberapa polisi, kata dia juga menyampaikan kepada para penumpang kendaraan umum untuk berhati-hati apabila bertemu dengan orang dengan ciri-ciri seperti Noordin.

"Polisi menempel sejumlah foto Noordin di tempat strategis di Terminal Tawangalun agar masyarakat mudah mengenalinya," katanya.

Sementara itu, Bagus diperiksa di Polsek Patrang dan Polres Jember terkait email yang diterimanya itu, padahal email yang diduga dari teroris tersebut sudah dihapus.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009