Semarang (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menyatakan polisi tengah melacak  asal dan aliran dana jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top dengan bantuan teknologi informasi (IT).

"Untuk menyelidiki asal dana yang digunakan jaringan teroris kami menggunakan kecanggihan teknologi IT dan akan melibatkan pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK) yang ada," katanya pada satu acara di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Sabtu.

Nanan mengatakan pencarian donatur dana teroris penting untuk memetakan pergerakan teroris, dari perekrutan, perencanaan, hingga perakitan bom yang ditengarai membutuhkan biaya besar.

"Untuk saat ini semua masih diselidiki oleh tim di lapangan dengan menggunakan metode-metode tadi," ujarnya.

Nanan juga menjamin bahwa polisi senantiasa memperhatikan hak asasi manusia ketika menangkap teroris dan menjamin semua itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Kalau ada anggota teroris yang tewas dalam penangkapan, itu terpaksa karena jika tidak segera diambil tindakan, dikhawatirkan akan jatuh korban baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat," kilahnya.

Nanan lalu mengungkapkan, sejak 2000 hingga sekarang sekitar 437 anggota teroris telah diajukan ke pengadilan.

Mengenai pembatasan penjualan bahan kimia, Nanan menganggap hal tersebut sebagai upaya bersama untuk memantau peredaran bahan kimia di masyarakat.

"Kami bukan ingin menyulitkan para pembeli bahan kimia tapi pihak kepolisian hanya ingin mengawasi bahan kimia yang dibeli dan akan dipergunakan untuk apa," katanya.

Nanan mengharapkan para penjual dan pembeli bahan kimia dapat mendukung dan yang terpenting ada laporan pembelian bahan kimia terutama dalam jumlah besar. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009