Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi ditutup anjlok 80 poin mengikuti bursa global dan regional.

IHSG BEI sesi pagi ditutup 80,284 poin atau 3,36 persen menjadi 2.306,581, sedangkan indeks saham-saham unggulan (LQ45) terkoreksi 18,029 poin atau 3,85 persen ke posisi 449,707.

Pergerakan negatif bursa AS Wall Street dengan indeks Dow Jones yang terkoreksi 186,060 poin atau 2,00 persen ke level 9.135,339 langsung diikuti bursa kawasan Asia, termasuk BEI.

Indeks Dow Jones pada Senin malam melemah karena adanya kekhawatiran investor bahwa pasar telah naik terlalu cepat, mengakibatkan indeks saham AS mengalami penurunan sesi tunggal terburuk dalam enam pekan terakhir.

Beberapa bursa di kawasan Asia juga mengalami penurunan, di antaranya indeks Hang Seng di bursa Hongkong yang turun 61,990 poin atau 0,31 persen ke 20.075,660 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang melemah tipis 0,720 poin atau 0,03 persen ke 2.545,240.

Kondisi ini membuat sebagian besar saham mengalami penurunan sebanyak 185 jenis dibanding yang naik hanya 17 dan 20 tidak berubah harganya.

Beberapa saham unggulan yang menggiring indeks BEI turun tajam, di antaranya saham Bumi Resources terkoreksi Rp200 ke posisi Rp3.025, Antam melorot Rp150 ke harga Rp2.500, Astra Internasional anjlok Rp1.550 ke posisi Rp28.300 dan Telkom turun Rp250 menjadi Rp8.450.

Menurut pelaku pasar, anjloknya indeks BEI paling besar dibanding bursa Asia lainnya karena tutupnya BEI pada Senin (17/8) kemarin bursa Asia juga turun tajam, sehingga penurunan indeks BEI ini merefleksikan penurunan selama dua hari.

Analisa Riset PT Trimegah Securities, dalam riset hariannya, mengungkapkan bahwa potensi penurunan yang muncul, bisa memicu munculnya "signal bearish" (tren penurunan) untuk jangka menengah. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009