Jakarta (ANTARA News) - Salah satu kandidat Ketua Umum Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, menyatakan bahwa Golkar perlu menjauhkan diri dari pemerintah agar dapat bangkit dari keruntuhannya.

"Masa depan Golkar mungkin akan benar-benar jatuh jika tidak ada pergerakan yang besar di dalamnya," katanya dalam acara Seminar Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) bertema "Golkar Bangkit: Sejarah, Problematika, Tantangan dan Solusi" di Hotel Sultan Jakarta, Selasa.

Yuddy mengatakan, selama ini Golkar selalu menjadi bayang-bayang keberhasilan pemerintahan, maksudnya keberhasilan Golkar ditentukan oleh keberhasilan pemerintahan.

Menurut dia, Golkar tidak akan mendapatkan keberhasilan mutlak jika Golkar terus mendampingi pemerintah karena Golkar akan selalu menjadi nomor dua setelah partai pemerintah yang tengah berkuasa.

Selain itu, katanya, jika pemerintah tidak berhasil, maka Golkar juga akan terkena dampaknya dengan berkurangnya suara pada pemilihan selanjutnya.

"Karena keberhasilan Golkar juga bergantung pada keberhasilan pemerintah, jadi Golkar harus bersifat independen," kata Yuddy yang juga Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi DPP Golkar.

Menurut Yuddy, keruntuhan Golkar disebabkan oleh cara berpikir yang pragmatis, matrealistis, dan sikap mementingkan diri sendiri di dalam internal Golkar.

Lunturnya ideologi partai, katanya, juga merupakan penyebab lainnya, seperti lunturnya rasa kesetiakawanan, sifat gotong royong, doktrin karya kekaryaan dalam diri kader Golkar.

"Karena itu, menumbuhkan kembali nilai ideologi Golkar di dalam pengkaderisasian Golkar sangatlah penting untuk kebangkitan Golkar di tahun mendatang," lanjutnya.

Berbeda dengan Yuddy, pengamat politik, M Qodari mengatakan, Golkar semenjak kelahirannya terbiasa berada di bawah perlindungan orang yang berkuasa.

"Hal tersebut menyebabkan sepuluh tahun masa Golkar dibiarkan independen, namun tetap belum menemukan polanya sendiri," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009