Kuala Lumpur (ANTARA News) - Restoran padang Sari Ratu akan ekspansi usahanya di Malaysia dan membuka 20 cabang di Kuala Lumpur dan kawasan Lembah Klang, Selangor.

"Tahun ini, kita membuka tiga cabang baru. Ini cabang yang terakhir," kata Junaidi Jaba, direktur Restoran Sari Ratu, ketika pembukaan cabang ke-6 di Subang Jaya, Selangor, Selasa. Tiga cabang itu di Kelana Jaya, Damansara dan kini di Subang Jaya.

Pak Midi, panggilan akrab Junaidi Jaba mengatakan, dari lima outletnya di Kuala Lumpur dan kawasan Lembah Klang, memperoleh pendapatan sekitar 2 juta ringgit (sekitar Rp6 miliar) per tahun. Dari lima cabang yang dimiliki, pendapatan paling besar dari cabang di Damansara.

Menurut dia, paling banyak konsumennya adalah warga Malaysia etnis China. "Orang China Malaysia malah senang makan di restoran Sari Ratu. Mungkin karena harganya relatif mahal dibandingkan makanan melayu lainnya maka banyak orang China yang mampu makan di Sari Ratu," katanya.

Restoran makanan Padang ini memiliki lokasi yang bagus di Subang Jaya, tepatnya di Subang Parade Mall. Sari Ratu juga memiliki cabang juga di kawasan belanja Bukit Bintang, Kuala Lumpur.

Untuk mempertahankan keaslian masakan Padang, Sari Ratu masih mengolah makanan di satu dapur. Setelah siap baru dikirim ke semua cabang.

Sari Ratu masuk ke Malaysia tidak dengan sistem waralaba tapi dengan usaha patungan, dimana 51 persen sahamnya dimiliki warga Malaysia, 49 persen dimiliki pemilik Sari Ratu Indonesia.

Restoran masakan Indonesia kini mulai menjadi pesaing restoran India dan China di Malaysia setelah gencarnya ekspansi yang mendapat sambutan bagus. Selain Sari Ratu, restoran Indonesia yang makin gencar buka outlet adalah Wong Solo, Ayam Penyet, Bakso Afung, dan Natrabu.

"Tidak lama lagi, Es Teler 77 juga akan buka di Kuala Lumpur," kata atase perdagangan, Pradnyawati. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009