Banda Aceh (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh M Jafar menilai, peluang Hutomo Mandala Putra menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas VII di Pekanbaru, sangat kecil karena jaringannya kurang luas.

"Saya menilai peluang Tommy Soeharto (panggilan akrab Hutomo) untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar sangat kecil, karena selain jaringannya kurang luas, ia juga sudah lama tidak terjun di dunia politik," kata dosen Fakultas Hukum Unsyiah itu di Banda Aceh, Rabu.

Menurut dia, meskipun dari segi finansial cukup, tapi Tommy sudah lama tidak aktif lagi di Partai Golkar dan kurang berkomunikasi dengan kader-kader partai berlambang pohon beringin itu sehingga sulit mencari dukungan.

Partai Golkar sekarang, katanya, berbeda dengan masa orde baru yang sangat ditentukan oleh orang-orang yang berkuasa pada saat itu, sebaliknya sekarang kader Golkar bebas menentukan pimpinannya, tanpa ada tekanan.

Dia menilai, jika Tommy terpilih jadi Ketua Umum, maka Golkar disimpulkan tidak berhasil melakukan kaderisasi.

"Saya rasa masih banyak kader dan pengurus Golkar yang punya pengalaman untuk memimpin partai ini," katanya.

Sementara itu, peneliti dari The Aceh Institute, Fajrain Zain juga menilai, munculnya Tommy dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar hanya untuk meramaikan Munas.

"Kehadiran Tommy dianggap sebagai `kuda hitam` untuk memecahkan suara para kandidat lainnya. Atau, ia hanya ingin masuk dalam kepengurusan Partai Golkar mendatang," katanya.

Ia juga sependat dengan M. Jafar bahwa peluang Tommy sangat kecil, karena tidak ada dukungan, meskipun dia memiliki banyak uang. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009