Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Singapura,
Network Indonesia dan "Singapore Business Federation" menggelar acara "Indonesia Investment Marketing on Tourism Sector" di Suntec SingaporeInternational Convention, di Singapura, 19 Agustus 2009.

Keterangan tertulis BPKM yang diterima di Jakarta, Rabu menyebutkan, acara yang bertujuan menarik investor untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata Indonesia tersebut dihadiri puluhan pengusaha Singapura.

Acara yang juga mengundang perwakilan daerah-daerah di Indonesia yakni Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh bagi investor Singapura yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Chairman" Network Indonesia Low Sin Leng mengemukakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang
telah dikenal potensi pariwisatanya.

Salah satu faktor pendukung ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu teratas di kalangan negara anggota ASEAN. "Jumlah turis yang mengunjungi Indonesia mencapai 6 juta pada 2008 merupakan salah satu pasar yang besar bagi investor Singapura," ujarnya dalam sambutannya, Rabu (19/8).

Low menilai bahwa posisi Indonesia sangat potensial diantaranya ditandai dengan langkah Uni Eropa yang mulai membuka larangan terbang ke Eropa.

"Indonesia juga memiliki lokasi pariwisata potensial lainya selain Bali yang merupakan peluang bagi Network Indonesia untuk memfasilitasi peluang investasi bagi anggota kami yakni pengusaha Singapura yang ingin berinvestasi ke Indonesia," jelasnya.

Wakil Kepala Singapore Business Federation (SBF) VK Rajan menilai bahwa perlu ada perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh kalangan yang terlibat di sektor pariwisata Indonesia.

Diantaranya terkait dengan "positioning" yang dimiliki oleh Indonesia. "Sektor pariwisata membutuhkan sasaran yang jelas untuk digarap. Saat ini pasar sektor pariwisata didominasi oleh kaum muda. Ini yang harus benar-benar ditonjolkan dalam melakukan promosi dalam sektor pariwisata," kata Rajan.

Sementara itu Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Darmawan Djajusman menjelaskan bahwa Singapura merupakan negara peringkat teratas yang menanamkan modalnya di Indonesia di sektor pariwisata. "Singapura mengalahkan Jepang yang sebelumnya merupakan negara terbesar dalam melakukan investasi pariwisata di Indonesia," sebutnya.

Data yang dirilis oleh BKPM disebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir (sejak 2004-hingga Februari 2009) jumlah investasi dari Singapura mencapai 25 proyek dengan nilai mencapai 195 juta dolar AS, diikuti oleh Inggris dengan 15 proyek senilai 149 juta dolar dan ketiga adalah Mauritius dengan 1 proyek senilai 75,77 juta dolar.

Darmawan menyebutkan bahwa pihaknya salut dengan langkah pemerintah Amerika Serikat yang tidak menerbitkan larangan untuk mengunjungi ke Indonesia (travel warning) karena masalah tersebut.

"Kami baru saja melakukan misi investasi serupa ke Washington, pemerintah setempat menjelaskan bahwa langkah penerbitan 'travel warning' hanya akan mendukung teroris untuk melakukan kegiatannya lagi," paparnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009