Teheran (ANTARA News/AFP)- Seorang ulama Iran yang sangat berpengaruh, Jumat menyerukan penahanan para pemimpin oposisi, menuduh mereka berusaha menggulingkan republik Islam itu setelah terpilihnya kembali Presiden Mahmud Ahmadinejad.

"Keinginan untuk menggulingkan (rezim itu) akan menimbulkan kezaliman terbesar...Mereka menghasut kerusuhan. Sejumlah orang telah ditahan... Mengapa para pemimpin mereka tidak ditahan," tanya Ahmad Jannati, ketua Dewan Wali yang memiliki kekuasan besar, pada khotbah Jumat di Teheran.

"Semua orang tahu bahwa mereka sumber komplotan itu dan korupsi, tetapi mereka punya hubungan dengan sejumlah (orang yang sangat kuat)," katanya dalam khotbah yang disiarkan langsung di radio pemerintah.

"(Penahanan para pemimpin) ini adalah pertama yang harus dilakukan."

Kandidat-kandidat presiden yang kalah Mehdi Karroubi dan Mir Hossein Mousavi, pesaing utama Presiden Ahmadinejad, menyerukan pemilu baru setelah pemungutan suara 12 Juni, yang hasilnya menurut mereka adalah kecurangan besar.

Dua kandidat itu juga mengatakan mereka menganggap pemerintah Ahmadinejad tidak sah.

Ratusan ribu pemrotes turun ke jalan-jalan untuk melakukan protes yang kemudian berubah menjadi kerusuhan, dan sekitar 30 orang tewas , ratusan lainnya cedera dan ribuan orang ditahan.

Iran mengadili sekitar 140 orang yang terlibat dalam kerusuhan itu, termasuk staf kedutaan besar Inggris dan Prancis dan seorang wanita Prancis asisten pengajar universitas.

Iran juga menuduh pemerintah-pemerintah asing bersekongkol mengacaukan negara itu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009