Bandarlampung (ANTARA News) - Rektor UniversitasGaza, Palestina, Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, mengingatkan tentang pentingnya mencari ilmu, dan menjalankan perintah agama dengan benar, demi mencapai kemajuan sebuah bangsa.

"Universitas adalah tonggak pergerakan sebuah bangsa, semakin kuat tekad mahasiswanya dalam menuntut dan mengamalkan ilmu, semakin kuat juga bangsa tersebut," kata Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, di Bandarlampung, Minggu malam.

Hal itu disampaikan Syeikh, dalam silaturahminya dengan jamaah Masjid Al Wasyi`i Universitas Lampung (Unila), hasil kerjasama antara Universitas Lampung dengan Jamaah Muslimin (Hizbullah) Al-Fatah Lampung.

Acara tersebut diawali dengan buka puasa bersama, yang dilanjutkan dengan Shalat Tarawih berjamaah, dengan Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, sebagai imam shalat Tarawih berjamaah.

Usai shalat tarawih berjamaah, Syiekh menyempatkan diri untuk memberikan ceramah, kepada para jamaah yang hadir, dengan didampingi oleh Rektor Universitas Lampung, Sugeng P Harianto dilanjutkan tanya jawab.

Hadir pula Imamul Muslimin, yang juga Pembina Pondok Pesantren Al Fatah, Natar, Lampung Selatabn, H Muhyidin Hamidy.

Dalam ceramah yang disampaikannya dalam bahasa Arab, dan diterjemahkan oleh seorang penerjemah (KH Yahsyallah Mansyur, Pimpinan Ponpes Al-Fatah), yang berlangsung kurang lebih 30 menit itu, dia menyampaikan tentang pentingnya mencari ilmu.

Dia mengibaratkan berdirinya sebuah perguruan tinggi yang sama dengan berdirinya sebuah negara, dengan analogi bangsa Zionis yang memproklamirkan berdirinya negara Israel di bumi Palestina pada 1945, bersamaan dengan berdirinya perguruan tinggi zionis di tanah tersebut.

"Mereka sangat tahu betapa tinggi dan pentingnya nilai ilmu pengetahuan, jadi perihal mencari ilmu jangan anda remehkan," kata dia.

Pria berperawakan tinggi besar yang juga pernah menjadi imam besar Masjid Al Aqsha Palestina itu juga mengharapkan, mahasiswa di Indonesia tidak lengah dan selalu bersungguh-sungguh dalam mencari dan mengamalkan ilmu.

"Bangsa Indonesia adalah negara yang warga muslimnya besar, harus semakin kuat dengan penguasaan yang maksimal terhadap ilmu pengetahuan," kata dia.

Pada kesempatan itu panitia, yang dimotori civitas akademika Unila itu juga berhasil mengumpulkan dana spontanitas dari para jemaah sebesar Rp3,6 juta, yang akan disumbangkan kepada warga Palestina di jalur Gaza yang sedang menderita dan sangat membutuhkan bantuan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009