Denpasar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Provinsi Bali, Selasa berunjukrasa memprotes penayangan Tari Pendet Bali dalam materi iklan promosi pariwisata Malaysia.

Mereka berunjukrasa di halaman kampus setempat dengan menyampaikan pernyataan sikap bahwa segenap komponen ISI Denpasar dan para seniman Bali memprotes keras klaim Malaysia tersebut.

"Sebagai insan seni kami tidak bisa tinggal diam, ini adalah bentuk protes terhadap Malaysia dan sekaligus mendukung langkah-langkah yang ditempuh Pemerintah Provinsi Bali dalam menyikapi tindakan Malaysia yang tidak terpuji itu," kata Koordinator Lapangan aksi I Ketut Gede Agus Adi Saputra.

Para peserta unjuk rasa juga membentangkan spanduk bertuliskan kecaman terhadap Malaysia, misalnya "Kembalikan Baliku", "Kembalikan Tariku". Mereka juga menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Guru Besar ISI Denpasar prof Dr I Wayan Dibia mengatakan tindakan yang mengambil seni budaya Indonesia itu merupakan pelanggaran hukum, dan karena itu ia meminta Malaysia untuk segera meminta maaf secara resmi kepada Indonesia.

Apabila Pemerintah Malaysia meminta izin kepada Pemerintah Indonesia untuk menggunakan seni budaya tersebut, tidak akan jadi masalah. Tapi dalam kasus ini, hal tersebut tidak dilakukan.

Selain melakukan orasi, dalam unjuk rasa tersebut juga digelar Tari Pendet yang ditarikan mahasiswa ISI Denpasar Sumaryasih dan juga pentas yang menggambarkan Tari Pendet yang diklaim Malaysia, namun mampu dipertahankan Indonesia berkat perjuangan yang gigih.

Aksi serupa juga digelar Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali di depan patung Catur Muka, Denpasar dengan menyampaikan sikap menentang keras klaim Malaysia tersebut.

"Kami meminta kepada Pemerintah Malaysia segera meminta maaf secara resmi kepada Bangsa Indonesia dan mengklarifikasi tayangan iklan promosi tersebut," ujar koordinator aksi Pande Putu Palgunadi.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009