Kuala Lumpur (ANTARA News) - Discovery Channel Inc telah mengirim surat kepada Ditjen Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) untuk mengklarifikasi penayangan iklan film Enigmatic Malaysia yang menyelipkan tarian Pendet Bali.

Dalam emailnya kepada Dirjen NBSF Tjejep Suparman itu, Direktur Regional Asia Advertising Sales Discovery Channel Inc, Angie Santa Maria, menegaskan bahwa iklan promosi film dokumenter Enigmatic Malaysia itu bukan dibuat oleh kementerian Pariwisata Malaysia.

Angie mengakui bahwa itu adalah kesalahan dari staf promosi Discovery Channel. Email itu dikirim kepada Ditjen NBSF, Senin, 24 Agustus 2009.

Ia berjanji akan minta maaf secara langsung kepada menteri pariwisata dan kebudayaan Indonesia, Jero Wacik.

Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh Presdir KRU Sdn Bhd bahwa iklan promosi tayangan Enigmatic Malaysia ternyata dibuat sendiri oleh Discovery Channel yang bermarkas di Singapura, dan bukan dibuat oleh KRU Sdn Bhd, kementerian pelancongan atau kementerian kebudayaan Malaysia.

"Iklan promosi serial dokumenter Enigmatic Malaysia bukan dibuat oleh kami tapi dibuat sendiri oleh Discovery Channel," kata Presiden dan CEO Group KRU Sdn Bhd Norman Abdul Halim di KBRI Kuala Lumpur, Selasa.

Norman juga menegaskan bahwa pembuatan film serial Enigmatic Malaysia itu bukan dana dari pemerintah Malaysia, tapi murni bisnis antara KRU Sdn Bhd dengan Discovery Channel.

KRU membuat enam film dokumenter Enigmatic Malaysia yang disiarkan oleh 23 negara di seluruh dunia. Tema-tema fil dokumenter ialah "The Melakan Portuguese - Preserving Their Heritage, "Bajau Laut - Nomad of The Sea", "Keris - The Myth & The Magic" dan Kellie`s Castle - Myth & Mystery", dan "Batik" dan "Wau".

"Dalam mengungkap Batik di Malaysia, dalam film dokumenter kami jelas mengungkapkan bahwa batik Malaysia itu asalnya dari batik Jawa," kata Norman, yang mengaku orang tuanya adalah keturunan Sumatera Utara. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009