Washington (ANTARA News/Reuters) - Senator Amerika Serikat Edward "Ted" Kennedy, tokoh besar dalam Partai Demokrat dan penerus salah satu keluarga politisi paling terkenal di AS setelah dua saudaranya dibunuh, Selasa, meninggal dunia dalam usia 77 tahun, demikian CNN.

Salah satu senator yang paling berpengaruh dan menjabat terlama dalam sejarah politik AS dan berstandar liberal ini, juga dikenal sebagai perunding kongres yang andal.

Sebelum tutup usia, dia berjuang melawan kanker otak, yang mulai didiagnosis pada Mei 2008.

Dikenal dengan sebutan "Teddy", dia adalah saudara dari Presiden John F. Kennedy, yang dibunuh pada tahun 1963.

Abangnya yang lain, Senator Robert Kennedy, juga tewas ditembak dalam kampanye tahun 1968 untuk penominasiannya sebagai presiden dari Partai Demokrat.

Saudara tertua mereka, Joe Kennedy, seorang pilot, tewas semasa Perang Dunia II.

Edward meninggal dunia hanya beberapa pekan setelah kematian saudara perempuannya, Eunice Kennedy Shriver, pendiri Olimpiade orang-orang Khusus dan penasehat terkemuka bagi orang-orang cacat mental.

"Tampaknya sudah tidak ada lagi yang mengambil alih obor," kata Thomas Whalen, profesor politik pada Universitas Boston.

"Tampaknya tak ada lagi seorangpun dari generasi mendatang Keluarga Kennedy yang bisa melanjutkan mengambil peran. Ted Kennedy mungkin garis yang terakhir," kata pengarang buku "Kennedy versus Lodge: The 1952 Massachusetts Senate Race" yang berkisah tentang abangnya, John, saat pertama kali berjuang untuk merebut kursi senat.

Beberapa Kennedy muda menerjuni dunia politik, tapi tak ada seorangpun yang berkemampuan seperti Ted Kennedy, tokoh terakhir dari empat Kennedy bersaudara itu.

Satu-satunya keponakan Kennedy, Joseph, putra tertua Robert Kennedy memang sering disebut-sebut sebagai calon pengganti mereka.

Edward menjawab sebagai anggota Kongres AS selama enam periode, dan terakhir banyak aktif dalam kegiatan amal Citizen Energy Corp. yang mempelopori penjualan bahan bakar minyak kepada negara-negara miskin. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009