Tercerai berai

Tak sampai sebulan setelah kemenangan Red Star, Yugoslavia tercerai berai. Pada 25 Juni 1991, Kroasia dan Slovenia mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Yugoslavia.

Republik Makedonia menyusul pada 8 September 1991 yang diikuti Republik Bosnia dan Herzegovina beberapa bulan kemudian, tepatnya 3 Maret 1992.

Yugoslavia kemudian terpecah lagi menjadi Serbia dan Montenegro pada 2006, yang disusul lagi oleh Kosovo dua tahun kemudian.

Praktis Red Star menjadi satu-satunya klub Yugoslavia yang menjuarai kompetisi antarklub tingkat Eropa.

Nasib Red Star sendiri tidak berbeda jauh dengan Yugoslavia.

Talenta-talenta menjanjikan mereka satu per satu diboyong oleh klub-klub elit Eropa.

Real Madrid membeli Prosinecki dari Red Star pada musim panas 1991 dengan banderol 15 juta euro.

Mihajlovic dan Savicevic masih bertahan semusim lagi di Red Star dan membantu klub itu menjuarai Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental (kini setara Piala Dunia Antarklub).

Mihajlovic dibeli AS Roma pada 1992 dan menghabiskan sisa 14 tahun kariernya di Italia bersama Sampdoria (1994-1998), Lazio (1998-2004) dan Inter Milan (2004-2006). Dalam kurun waktu itu, Mihajlovic bertabur sedikitnya 10 trofi bergengsi bersama Lazio dan Inter.

Savicevic digaet oleh Milan dan enam musim berseragam merah hitam sembari mengoleksi tiga gelar scudetto, dua trofi Piala Super Italia, satu trofi Liga Champions dan satu trofi Piala Super Eropa.

Red Star sendiri masih terus berusaha mencoba peruntungan di Eropa, kini mewakili Serbia, dan dua musim terakhir selalu tampil di putaran final Liga Champions.

Hanya saja, mereka tak pernah berhasil melewati fase penyisihan grup.

Apapun itu, Red Star akan selalu punya kenangan sebagai satu-satunya klub Yugoslavia yang menjadi jawara Eropa, selama-lamanya.

Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020