Jakarta (ANTARA News) - Lolos Zona VI Asia Pasifik, Hengky Lasut dan kawan-kawan ingin membuktikan prestasinya kejenjang dunia di Sao Paolo, Brasil, 30 Agustus hingga 12 September mendatang.

"Tampil di Brasil dan menghadapi lawan kuat dari 22 negara peserta memerlukan kerja keras dan keutuhan tim untuk bisa meraih sukses," kata Hengky Lasut di Jakarta, Rabu.

Hengky yang bertolak ke Brasil Rabu (26/8) bersama Denny Sacul, Munawar Sawiruddin, Freddy Edy Manopo, Ananto Karna, dan Bambang Hartono mempunyai satu tekad yaitu ingin mengukir juara di Brasil.

Mereka merasakan, tampil di kejuaraan dunia kali ini tidak mudah.

Untuk melangkah ke Brasil, Indonesia harus lolos prakualifikasi lebih dulu di Zona VI Asia.

Hal itu, menurut dia, menjadi cambuk bagi para pemain bridge senior untuk meraih sukses di Brasil. Begitu juga dengan atlet putri setelah meraih perunggu di Zona VI baru dinyatakan lolos ke kejuaraan dunia itu.

Ia mengakui, mengejar juara di Brasil nanti tidak gampang. Namun ia optimis, dengan kerja keras dan kekompakan tim, semua yang diinginkan pasti diperoleh.

Begitu juga dengan tim putri yang diperkuat Lusje Olha Bojoh, Julita Grace, Fera Darmayanti, Riantini, Irne Korengkeng, dan Conny Eufke Sumampouw.

Mereka sudah memiliki pengalaman yang cukup tampil diberbagai event internasional.
Sementara itu, Ketua Umum PB GABSI, Wimpy S Tjetjep, berharap tim bridge putra-putri nasional mampu meraih sukses di Brasil.

Dalam olahraga bridge atlet Indonesia cukup disegani di tingkat internasional. Apalagi, mereka sering tampil di event bergengsi Bermuda Bowl.

Indonesia aktif dalam event internasional dan membukukan prestasi terbaiknya saat turun di Zona VI Asia Pasifik dengan tampil sebagai juara.

Prestasi itu menjadi modal menuju kejuaraan dunia di Brasil. Bahkan ketangguhan atlet putra dapat diikuti atlet putri, meski hanya menyuguhkan medali perunggu dan lolos ke Brasil.

Bisa turun dalam kejuaraan dunia, katanya, tinggal berusaha sedikit lagi untuk tampil sebagai juara. "Minimal mampu membawa pulang medali perunggu ke tanah air. Karena lawan tangguh yang akan dihadapi datang dari Argentina, Kanada, Denmark, Inggris, Perancis, Jepang, Italia, Pakistan Spanyol dan tuan rumah Brasil."

"Saya optimis tim bridge putra-putri Indonesia mampu menandingi lawan-lawan berat tersebut untuk tampil sebagai juara. Bila hal itu terjadi, maka olahraga bridge di Indonesia mampu sejajar dengan prestasi cabang lain, seperti bulutangkis dan beberapa cabang lainnya yang atletnya sudah berprestasi dunia," tambahnya. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009