Jakarta (ANTARA News) - Tim Sukses Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan tidak ada perpecahan di internal tim sukses dan menganggap ada kampanye buruk (black campaign) seolah-olah ada keretakan di kubu kandidat Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Anggota Tim Sukses Ical, Yorris Raweyai di Jakarta, Kamis, menduga berhembusnya kabar keretakan tersebut sengaja disebarkan oleh lawan-lawan politik Ical. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari black campaign untuk memperlemah tim Ical.

"Model black campaign itu sama seperti informasi mengenai hotel di Pekanbaru yang sudah dipesan agar munas tak digelar di tempat itu. Tapi kami tak terpengaruh dengan cara seperti itu," katanya.

Yorris mengatakan hal itu terkait informasi terjadinya keretakan di tim sukses Ical, bermula dari tidak hadirnya Akbar Tandjung dalam rapat evaluasi Tim Sukses Ical pada Selasa (25/08) malam. Rapat itu dihadiri Ical dan Agung Laksono.

Yorris Raweyai membenarkan, Akbar tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, ketidakhadiran Akbar bukan indikasi keretakan. Menurut dia, dalam rapat evaluasi teknis memang para pimpinan biasanya tidak dilibatkan.

"Waktu itu Bang Ical dan Pak Agung awalnya juga `nggak` diundang dalam rapat teknis yang kami lakukan. Namun, ternyata mereka berdua mengetahui kegiatan kami dan sekaligus ikut bergabung. Bang Ical yang baru datang dari luar kota mampir ke tempat pertemuan kami," kata Yorris.

Yorris menambahkan, untuk memperlancar konsolidasi, maka dilakukan pembagian tugas. Akbar menjalankan program dan tugasnya, begitupun dengan Ical dan Agung Laksono.

Anggota Tim Sukses Surya Paloh, Daniel Dumoli Simanjuntak menyatakan, kalau kabar perpecahan tersebut benar, hal itu menunjukkan bahwa tim Ical sudah tidak saling percaya.

"Bisa juga kinerjanya sudah tidak maksimal. Tapi kami tidak tahu yang sebenarnya seperti apa," kata Dumoli. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009