Taipei, (ANTARA News) - Media Taiwan, Jumat, memperingatkan bahwa Presiden Ma Ying-jeou berisiko mengganggu upaya pemerintah untuk memperbaiki hubungan dengan China, dengan penerimaan kunjungan Dalai Lama ke pulau itu.

Ma Kamis menyetujui kunjungan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, yang dijadwalkan 30 Agustus sampai 4 September, yang dituduh Beijing berusaha memisahkan Tibet dari China, menolak kontak warga asing dengannya, demikian dikutip dari AFP.

"Kunjungan itu bisa menyeret dan merusak Taiwan dalam badai politik lintas-selat," kata surat kabar United Daily News di dalam tajuknya.

"Jika Beijing tidak mencabut persoalan itu, penyesuaian hubungan lintas selat di masa mendatang akan memburuk."

Surat kabar China Times yang bermarkas di Taipei mengatakan bahwa Ma perlu membangun kembali kepercayaan yang sulit dicapai dengan Beijing.

"Kami bisa membayangkan bahwa Beijing dalam keadaan cemas berkaitan kunjungan Dalai Lama ," ujarnya, merujuk pada `mobilisasi nasional` China untuk upaya-upaya bantuan kepada korban topan Taiwan.

"Pemerintah Ma perlu meningkatkan upaya untuk membangun kembali kepercayaan lintas Selat Taiwan."

Kendatipun demikian, Liberty Times menyerukan Ma agar bertemu dengan Dalai Lama dalam rangka menegaskan kedaulatan pulau itu, yang berpisah dari China pada 1949 setelah terjadi perang sipil.

"Taiwan dan Tibet keduanya menderita akibat agresi China ... Ma hendaknya tidak tunduk pada tekanan China untuk tidak bertemu dengan Dalai Lama," katanya.

Kunjungan pemimpin Tibet itu mendapat kecaman keras di Beijing, menurut media negara China.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang sedang menunggu penyatuan kembali, bila perlu dengan kekuatan.

"Dalai Lama bukan tokoh keagamaan asli," kata seorang juru bicara yang tak disebut namanya pada Kantor Urusan Taiwan China, menurut Xinhua.

"Berdasarkan alasan keagamaan, dia sepenuhnya bergabung dengan kegiatan separatisme."

Dalai Lama, yang membuat sejarah dengan kunjungan pertama ke Taiwan pada 1997, dan balik lagi pada tahun 2001, diperkirakan akan mengunjungi pulau selatan, yang diamuk topan dua pekan lalu. Sekitar 543 orang tewas karena topan tersebut.

Ma, sebagai walikota Taipei, bertemu dengan pemimpin spiritual Tebet pada kunjungan sebelumnya, meskipun kantornya membantah komentar-komentar bahwa mereka akan bertemu lagi saat ini.

Ma telah berusaha memperbaiki hubungan lintas-selat dan gerakan ke arah peningkatan perdagangan dan turisme dengan China, setelah delapan tahun hubungan mereka tegang di bawah Partai Progresif Demokratik (DPP) yang pro kemerdekaan.

Dalai Lama diundang oleh tujuh walikota dan para kepala pemerintah daerah dari DPP.

Pemimpin spiritual Tibet itu, dan pemerintah pengasingannya yang berpangkalan di Dharamshala, di India utara, sejak tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal terhadap penguasa China.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009