Tokyo (ANTARA News/Reuters) - Rakyat Jepang, Minggu, memberikan suara mereka dalam pemilihan yang diduga akan menumbangkan partai konservatif, Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa, dan memberikan tugas memulihkan negara dari resesi terburuk sejak Perang Dunia II kepada oposisi.

Survei-survei media mengisyaratkan bahwa Partai Demokratik Jepang (DPJ) akan menang di pemilihan majelis rendah secara besar besar-besaran, dalam apa yang diduga sebagai gempa-bumi politik di Jepang, meskipun beberapa analis mengatakan perkiraan itu mungkin berlebihan.

Jika benar terjadi, kemenangan DPJ akan mengakhiri lebih dari 50 tahun nyaris tak putus pemerintahan LDP, dan memecahkan kebuntuan di parlemen, di mana oposisi dan sekutu-sekutunya menguasai kontrol di majelis rendah yang kurang kuat posisinya sejak 2007.

Di majelis tinggi, yang dikontrol oposisi, hanya bisa menunda rancangan undang-undang.

"Saya tak suka pada apa yang terjadi sekarang di negara ini. Sesuatu telah berubah," kata Kazuya Tsuda, pensiunan dokter berumur 78 tahun di Tokyo, yang mengaku memilih Partai Demokrat.

"Saya tidak berpikir bahwa Demokrat bisa melakukan segala sesuatu seperti yang dijanjikan pada platform mereka, tapi dia lebih baik ketimbang situasi politik di bawah LDP sekarang," katanya.

Pemimpin Partai Demokratik Yukio Hatoyama, cucu mantan perdana menteri yang kaya-raya, mengatakan kepada para pemilih Sabtu, bahwa pemilihan akan mengubah sejarah Jepang.

"Ini adalah pemilihan untuk memilih apakah para pemilih bisa mengubah pola politik lama," ujarnya.

Media Jepang akan mengumumkan hasil yang keluar dari tempat penghitungan suara setelah pemungutan suara berakhir pada pukul 18:00 waktu setempat.

Kemudian malamnya mereka akan mengeluarkan proyeksi-proyeksi lanjutan berdasarkan penghitungan suara parsial.

Sementara itu satu badai tropis kini sedang mendekati Tokyo, dan cuaca akan menjadi faktor jika hal itu membawa hujan deras yang menyebabkan para pemilih lebih suka berada di rumah.

Partisipasi pemilih yang tinggi diyakini akan menguntungkan pihak oposisi. Partai Demokrat dalam kampanyenya berjanji akan memfokuskan kembali masalah pengeluaran keluarga, pemberian santunan kepada anak dan bantuan kepada para petani.

Oposisi juga berusaha mengontrol kebijakan birokrat, yang sering dituding menyebabkan gagalnya Jepang dalam mengatasi masalah-masalah seperti tuntutan sistem pensiun.

Partai ini ingin menjadikan sikap diplomatik Jepang lebih independen terhadap Amerika Serikat, dan membangun hubungan lebih baik dengan negara-negara Asia, yang sering terkendala oleh kenangan era perang.

"Saya tak berpikir LDP bisa melakukan perubahan apapun," kata Ryoji Kawakita, 63 tahun, karyawan kerah-putih yang mengaku memilih Partai Demokratik.

"Saya pikir, bahkan meskipun akan terjadi kesulitan, DPJ akan mampu mengatasi perubahan, karena mereka ingin melakukannya," tegasnya.

Sementara itu pasar uang pada umumnya menyambut berakhirnya kegiatan parlemen yang mengalami kebuntuan selama dua tahun terakhir ini.

Tetapi kalangan analis mengkhawatirkan rencana belanja Partai Demokratik, yang merupakan campuran dari mantan anggota LDP, Partai Sosialis dan konservatif muda yang didirikan 1998 akan menimbulkan inflasi besar di sektor hutang publik dan mendesak pemerintah menarik dana obligasi.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009