Padang (ANTARA News) - Tokoh agama Sumatra Barat, Buya Mas`oed Abidin berpandangan sebaik-baik fatwa adalah mengimplemtasikan kesadaran dengan suka menyantuni orang miskin dan orang kaya tidak rakus tetapi rajin membayar zakat, infaq dan shadaqah.

"Secarik fatwa tidak akan mampu mengatasi masalah keumatan termasuk kemiskinan, jika kesadaran belum ada. Kita butuh orang cerdas dan peduli dalam mengatasi persoalan ini," kataa Buya Mas`oed Abidin di Padang, Minggu.

Justru itu, menurutnya, Badan Amil Zakat (BAZ) jangan hanya mengumpulkan zakat tetapi harus bijak menjadikan orang miskin tidak lagi mengemis.

Selain itu, banyak jalan yang dapat dilakukan pemerintah mengatasi masalah kemiskinan dengan merehab rumah, membuka lapangan kerja yang luas.

Bahkan, kapan perlu mengalokasikan anggaran menyantuni orang miskin setiap tahun bisa diiringi target nyata berapa banyak masyarakat miskin bisa disentosakan dalam setahun.

Menurut Buya Kondang ini, guna medukung pengalokasian dan penyantun masyarakat miskin itu, di antaranya mengurangi anggaran berjalan-jalan ke luar negeri.

Selain itu, juga mengurangi jumlah rombongan dan langkah efesiensi lainnya sehingga sisa anggaran yang ada bisa digunakan untuk mengatasi jumlah orang peminta-minta.

Kemudian, pemerintah perlu merumuskan biaya Pemilihan Umum (Pemilu) janga terlalu besar dan politik uang dihindari. "Fatwa fatwa begini wajib disuarakan," ajaknya.

Buya menilai, sebaiknya Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat juga fatwa kepada pemerintah agar wajib menjadikan orang miskin tidak miskin lagi dengan jumlah tertentu setiap tahunnya.

Selama ini, tambahnya, memang sudah ada berbagai program pemerintah dalam penanggulangan kemiskina tetapi hasil baru dalam bentuk data terjadi penurunan dan secara hanyata berapa si miskin yang telah sentosa terkesan sulit untuk dibuktikan.

Selanjutnya, tidak boleh boros membuang-buangkan harta untuk yang tidak penting dan perlu menularkan kesadaran bagi si miskin dan dhuafa` agar jadi sabar dan penyantun.

"Kita perlu menanamkan pesan Rasul Muhammad SAW kepada si miskin dan dhuafa`, bahwa menengadahkan tangan itu lebih hina dari bekerja apa saja asalkan halal,"katanya mengajak.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009