Jakarta (ANTARA News) - Cetak biru pembangunan rel di masa mendatang diharapkan dapat menyentuh seluruh pulau besar di Indonesia sehingga diharapkan pemda-pemda dapat melakukan kerjasama dengan investor untuk mewujudkan hal tersebut, kata Dirjen Perkeretaapian, Tunjung Inderawan, di Madiun, Minggu.

"Pemda-pemda di pulau-pulau besar itu diharapkan dapat melakukan kerjasama dengan investor untuk mewujudkan hal tersebut. Undang-undang perkeretaapian yang baru telah memungkinkan mewujudkan hal tersebut," kata Dirjen Perkeretaapian, Tunjung Inderawan kepada wartawan saat mendampingi Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal melakukan kunjungan kerja di PT.Inka Madiun dalam rangka persiapan angkutan lebaran.

Menurut dia, investasi untuk pembangunan rel sebenarmya tidak sebesar pembangunan jalan raya, karena pembangunan rel hanya membutuhkan lahan yang sedikit dan tidak merusak ekosistim lingkungan di daerah. "Pembangunan jalan rel hanya membutuhkan lahan yang sedikit tetapi penting untuk membangkitkan potensi perekonomian di daerah," katanya.

Pemerintah saat ini, katanya, baru melakukan rehabilitasi dan membuka rel-rel yang dulunya sudah ada yang kini sudah mati dan disamping itu, pemerintah juga sudah mengadakan kereta api komuter di beberapa di kota besar di P.Jawa dan Sumatra.

Menurut dia, hadirnya layanan kereta api komuter yang berjarak pendek terbukti sangat membantu masyarakat, terutama membantu masyarakat pedesaan dalam menjual produksinya untuk dijual di kota dengan biaya murah, katanya. "Dalam sejarah perkeretaapian nasional, KA sangat kental sekali dengan kehidupan masyarakat pedesaan, dan ini akan dibangkitkan kembali dengan upaya mengadakan kereta kumuter tersebut, tambahnya.

Dalam pembangunan perkeretaapian jangka panjang tersebut, saat ini sudah dipelopori oleh beberapa pemda seperti Pemda Bengkulu dan di Kalimantan Timur yang membangun rel dengan perusahaan swasta batubara. Ini langkah pertama pemda yang baik yang mendukung pembangunan rel untuk angkutan KA bagi masyarakat di kedua pulau tersebut, tinggal bagaimana pemda bisa mangadakan lokomotif yang harganya murah yang saat ini satu setnya sebesar Rp20 miliar, katanya.


Menggerakan Industri KA

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal dalam sambutannya dengan para pejabat PT.Inka Madiun mengatakan, pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan moda transportasi kereta api akan terus mendorong industri kereta api dalam negeri.

Selain terus meningkatkan industri kereta api seperti Inka, pemerintah juga terus meningkatkan balai-balai yasa atau bengkel-bengkel kereta api yang ada. "Karena balai-balai yasa tersebut mempunyai peranan penting sebagai pusat perawatan kereta api.Dari jumlah 170 lokomotif pada umumnya sudah berumur tua, tetapi dengan perawatan yang terjadwal kareta api tersebut meskipun sudah tua tapi masih produktif," katanya.

Setelah mendengar laporan dari pejabat PT.Inka tahun ini sudah mampu memproduksi 75 set kereta api, Menhub mengucapkan selamat dengan umurnya baru 28 tahun, Inka sudah mampu memproduksi 75 KA, meningkat 50 persen lebih dibanding dengan tahun sebelumnya.

Tahun ini, PT.Inka mendapat pesanan KA dari pemerintah sebanyak 35 KA, sedangkan PT.KA sendiri juga memesan KA eksekutif sebanyak 40 KA.

Untuk pemesanan kereta api KRDI dan KA Komunitas dari Departemen Perhubungan sudah dapat dioperasikan pada H-11 untuk mendukung angkutan lebaran tahun ini.

Dalam Kunjungannya di Jawa Timur, Menhub didampingi Dirjen Perkeretaapian, Tunjung Inderawan dan Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso. Selain meresmikan kereta komuter "Arek Surokerto" Surabaya-Mojokerto, juga mengunjungi Balai Yasa Kereta Api di Gubeng dan Sidotopo Surabaya. Dalam kunjungan kerja selama tiga hari tersebut, Menhub juga mengunjungi PT.Inka di Madiun dan Balai Yasa di Yogyakarta dalam rangka dukungan angkutan lebaran tahun ini. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009