Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Maroko dan Yordania siap memasok kebutuhan rock phosphat (posfat) dan potasium ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri pupuk organik dalam negeri.

Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta Senin mengatakan, kepastian suplai tersebut sangat penting karena dua batuan itu merupakan bahan baku pupuk jenis SP-36 dan NPK Pelangi, sebagai alternatif dari penggunaan pupuk tunggal.

"Hingga kini kita belum memiliki sumber alam phosphat, dan dua negara tersebut adalah penghasil terbesar di dunia. Bahkan, Maroko menguasai 40 persen perdagangan phosphat di dunia, suplai ke Indonesia masih minim," kata Mentan ketika menjelaskan hasil kunjungannya ke Maroko, Tunisia dan Yordania selama 23-31 Agustus 2009.

Selain Dirjen Tanaman Pangan, Sutarto Alimoeso, kunjungan ke negara-negara Timur Tengah tersebut juga diikuti Dirut PT PKT, Hidayat Nyakman, direksi PT Pustri, dan PT Petrokimia Gresik (Petrogres).

Mengenai kontraknya, menteri mengaku tidak mengetahui secara pasti, karena dilakukan business to business (B to B), antara produsen pupuk Indonesia dengan perusahaan Office Cherifien Des Phosphate (OCP), produsen posfat dan asam posfat Maroko.

Dalam pertemuan tersebut disepakati, OCP bersedia mensuplai posfat dengan harga yang wajar selain itu PT PKT menawarkan keinginannya untuk dapat membeli 100 ribu ton posfat dari OCP.

"Kedua belah pihak sepakat membicarakan detail teknis lebih lanjut, silakan tanyakan langsung ke direksi PKT," katanya.

Selain kerjasama suplai phosphat, kerjasama lain dengan Maroko yakni adalah Indonesia akan mengekspor vaksin, obat-obatan hewan, rempah ke negara tersebut, kedua negara juga menyepakati pertemuan bisnis secara berkesinambungan.

Mentan menjelaskan, kepastian suplai phosphat dibutuhkan karena Indonesia pernah kekurangan stok phosphat, sehingga mengganggu produksi pupuk. Apalagi, pemerintah sendiri mendorong peningkatan produksi sekaligus penggunaan pupuk NPK dan organik secara bertahap untuk menggantikan pupuk tunggal.

"Supaya bahan bakunya stabil, dan tidak ada lagi kekurangan. Untuk posfat dari Jordania merupakan produksi dari Laut Mati," katanya.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Sutarto Alimoeso, menambahkan, produksi NPK tahun 2009 mencapai 1,5 juta ton sedangkan 2010 ditargetkan naik menjadi 2 juta ton sementara stok pupuk SP-36 yang merupakan pupuk posfat buatan diperkirakan mencapai 800 ribu sampai satu juta ton.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009