Jakarta (ANTARA News) - Kercerdasan emosional, spritual dan intelektual(Emotional Spiritual Quotien/ESQ) pada karyawan dan manajemen dinilai efektif meningkatkan kinerja produksi dan keuangan suatu perusahaan.

Pengakuan tersebut disampaikan Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar, dan Dirut PT Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno pada Chief Executive Officer (CEO) Gathering bertajuk "Spritualitas Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan", di Gedung ESQ, Jakarta Selatan, Rabu sore.

Menurut Mustafa Abubakar, sumber daya manusia merupakan modal utama suatu perusahaan, namun harus diarahkan pada nilai-nilai luhur untuk mengerti kebenaran dan kebaikan.

"Dengan pelatihan ESQ kami merasakan ada energi positif bagi perusahaan untuk lebih maju dari sebelumnya," ujar Mustafa.

Ia mengakui saat pertama kali memimpin Bulog pada Maret 2007, banyak menemukan hal-hal bobrok di perusahaan.

Mulai dari persepsi gagal menstabilkan harga beras, merugikan masyarakat miskin dan petani hingga sarat korupsi mewarnai perusahaan.

"Pengawasan kerja diperketat, dan seluruh Divisi Regional Bulog diharuskan mengikuti irama manajemen melalui audit," ujarnya.

Hasilnya sebanyak 86 pegawai ditindak karena melakukan penyimpangan dalam kerja.

"Seluruh jajaran manajemen dan karyawan berupaya total membalikkan persepsi buruk tersebut. Terbukti perusahaan saat ini sudah lebih bagus," ujarnya.

Untuk pertamakalinya pada tahun 2007 penyerapan beras ditetapkan sebesar 1,5 juta ton, namun tercapai hingga 1,75 juta ton, dan terus meningkat menjadi 3,27 juta ton pada 2008.

Sejak itu pula Indonesia tidak lagi mengimpor beras, harga lebih stabil dan terjadi penghematan devisa negara.

Dengan program efisiensi, Bulog mampu menurunkan kerugian dari Rp542 miliar pada 2006 menjadi Rp340 miliar pada 2007.

Untuk pertama kali perusahaan mampu membukukan keuntungan sebesar Rp101 miliar pada tahun 2008.

Sementara itu, Dirut PTBA Sukrisno menjelaskan, kinerja keuangan perusahaan saat ini menunjukkan peningkatan berlipat.

Laba bersih perusahaan berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan ini pada semester I 2009 mencapai Rp1,592 triliun, meningkat 124,16 persen dari semester I 2008.

Ia menjelaskan, telah mengikutkan seluruh karyawan berjumlah 3.400 orang dalam program ESQ.

"Selain karyawan, kita juga memberi kesempatan kepada keluarga karyawan untuk mengikuti program yang terbukti dapat mengubah paradigma berpikir menjadi positif," ujar Sukrisno.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009