Tasikmalaya (ANTARA News) - Warga korban gempa di Kampung Sukananjung, Desa Suka Asih, Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membutuhkan tenda darurat tambahan karena tenda bantuan dari pemerintah belum cukup.

Menurut Mimin (57), warga kampung Sukananjung yang rumahnya rusak berat, mengatakan tenda yang didirikannya sekarang bukan dari bantuan pemerintah setempat maupun instasi swasta lainnya, melainkan tenda terpal milik sendiri.

"Saya punya terpal satu itu dipake ramai-ramai. Saya harap ada bantuan pendirian tenda," katanya yang mengaku saat rumah ambruk empat anggota keluarganya tidak ada yang telruka.

Dijelaskannya, tenda miliknya yang semalam disinggahi digunakan bersama empat kelapa keluarga untuk memasak dan makan, serta tidur dinilai sempit, karena ukurannya hanya cukup untuk empat orang.

Sementara itu, warga lain, Ikin (36) mengharapkan bantuan sosial berupa tenda lebih diutamakan, karena tenda adalah tempat nyaman dan aman untuk mengungsi selama guncangan gempa masih terus terjadi.

"Saya hanya berharap bantuan pendirian tenda saja karena di sini baru satu," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah daerah dan TNI serta Polri memang sudah mendirikan tenda darurrat di lapangan terbuka untuk dijadikan tempat pengungsian.

Namun kata Dodo daerah tersebut cukup jauh sekitar 2 Km dari tempat tinggalnya, sedangkan keinginannya mendirikan tenda di lapangan yang tidak jauh dari rumah, supaya segala keperluan yang dibutuhkan mudah dijangkau.

"Jadi saya juga bisa memantau barang-barang dalam rumah yang belum saya selamatkan," katanya.

Sementara itu pantauan ANTARA di lokasi gempa, Desa Suka Asih, kondisi rumah warga banyak yang rusak parah, bahkan sebagian ambruk, dan rumah warga lainnya mengalami retak-retak.

Di kawasan ini seorang anak, Hendra (7), tewas tertimpa reruntuhan bangunan tembok setelah gempa 7,3 skala richter mengguncang Tasikmalaya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah memberikan bantuan sosial berupa makanan yang dibagikan kepada seluruh masyarakat yang mengungsi maupun mengalami luka-luka.

Sedangkan menurut Bupat Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim, warga yang mengalami luka-luka kini dirawat di Puskesmas, dan rumah sakit terdekat dengan dibebaskan segala biaya perawatan dan pengobatan.

"Semua sudah kami tangani, namun kami harap warga tetap waspada dan jangan panik kalaua da gempa," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009