Singapura, (ANTARA News) - Perusahaan penerbangan Singapore Airlines (SIA), yang tengah terpukul akibat resesi mengatakan Kamis pihaknya mencapai kesepakatan dengan Airbus untuk menangguhkan pengiriman delapan jetliner superjumbo A380 untuk enam hingga 12 bulan ke depan.

Perusahaan penerbangan itu, yang mencatat kerugian kuartalan pertamanya dalam enam tahun selama kuartal Juni, telah memiliki sembilan pesawat jenis A380 dalam operasionalnya dengan dua lagi dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun finansial berjalan, seperti dikutip dari AFP.

Jadwal yang direvisi tersebut akan menunjukkan pengiriman pesawat ke-12 pada oktober 2010 dari semula April 2010, sementara pesawat ke-19 akan dikirimkan pada Januari 2012 dari semula Januari 2011, kata perusahaan penerbangan itu dalam sebuah pernyataan.

SIA mengatakan pada Juli pihaknya mencatat kerugian mencapai 307,1 juta dolar Singapura (213,26 juta dolar AS) pada periode April hingga Juni, merupakan kerugian kuartalan pertamanya sejak merebaknya virus SARS (sindrom pernafasan akut) pada 2003.

SIA mencatat keuntungan bersih 358,6 juta dolar pada kuartal yang sama tahun lalu. Pendapatan menurun 30 persen menjadi 2,87 miliar dolar dan perusahaan itu memperingatkan bahwa pihaknya diperkirakan melaporkan kerugian setahun jika kecenderungan penurunan terus berlanjut.

Sementara itu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan Selasa lalu bahwa lebih dari 50 perusahaan penerbangan global merugi hingga 2,021 miliar dolar AS pada kuartal kedua, menjadikan kerugian industri penerbangan untuk semester pertama mencapai lebih dari 6,0 miliar dolar AS.

Tetapi perusahaan-perusahaan penerbangan Eropa dan Asia-Pasifik di mana kondisinya lebih buruk ketimbang setahun lalu, perusahaan penerbangan Amerika Utara mencatat kerugian tipis mereka sedangkan Amerika Latin dan perusahaan penerbangan Timur Tengah melaporkan kenaikan , kata IATA.

IATA dalam prediksi kerugian sebelumnya untuk setahun akan mencapai sekitar 9,0 miliar dolar AS.

Sedangkan sebanyak 16 perusahaan penerbangan Asia-Pasifik mencatat kerugian 1,29 miliar dolar AS selama kuartal ke dua, dibanding dengan kerugian 958 juta dolar AS setahun lalu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009