Tanjungpinang (ANTARA News) - Memasuki 15 hari puasa, Malaysia mengusir 1.530 tenaga kerja Indonesia (TKI/WNI) bermasalah melalui Pasir Gudang, Johor Malyasia menuju pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

"Sampai 15 hari puasa (22/8-2009 sampai 5/9-2009), Pemerintah Malaysia sudah memulangkan sebanyak 1.530 orang TKI/WNI bermasalah dan 46 orang anak dibawah umur (Balita)," kata Kasubsi Lintas Batas Keimigrasian, Kota Tanjungpinang, Ispaisyah, Sabtu.

Dia mengatakan, berdasarkan pengamatan jumlah pemulangan yang dilakukan Malaysia ada peningkatan jika dibandingkan dari hari-hari biasa sebelum bulan puasa.

Namun dia tidak bisa menyimpulkan apakah karena bulan puasa atau memang banyak TKI/WNI bermasalah yang mau dipulangkan Pemerintah Malaysia.

"Hari ini kami menerima sebanyak dua kali pemulangan TKI/WNI bermasalah dari Pemerintah Malaysia menuju pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang," ujarnya.

Ispaisah mengatakan, mereka menerima kedatangan TKI/WNI bermasalah dari Malaysia pada pukul 12.30 WIB sebanyak 150 orang yang terdiri dari 87 orang laki-laki dan 63 orang perempuan.

"Sedangkan pada pukul 17.50 WIB sebanyak 140 TKI/WNI bermasalah yang terdiri dari 118 orang laki-laki dan 22 orang perempuan, serta 22 orang anak dibawah umur (Balita)," ujarnya.

TKI/WNI bermasalah tersebut kata Ispaisyah, diusir Pemerintah Malaysia karena tidak mempunyai surat-surat resmi sebagai TKI di Malaysia.

Ispaisyah mengatakan TKI/WNI bermasalah tersebut selanjutnya akan dibawa ke penampungan TKI/WNI bermasalah di batu 7 Tanjungpinang oleh Satgas TKI/WNI bermasalah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang.

Petugas lapangan Satgas TKI/WNI bermasalah dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang, Raja mengatakan, TKI/WNI bermasalah tersebut ditampung sementara sambil menunggu pemulangan ke daerah masing-masing.

"Untuk TKI/WNI bermasalah yang berasal dari Sumatera bisa langsung kami pulangkan besok Minggu menuju Dumai dengan kapal Dumai Ekspres, sedangkan TKI/WNI bermasalah yang berasal dari Jawa dan Indonesia bagian timur menunggu kedatangan kapal Pelni," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009