Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta partai-partai koalisi yang bergabung dengan Partai Demokrat dalam pemilu 2009 tidak salah persepsi dalam menyikapi proses politik yang saat ini tengah berlangsung.

Berbicara dalam acara buka puasa bersama Partai Demokrat dan organisasi sayap-sayapnya di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu malam, Yudhoyono mengatakan hingga saat ini pihaknya memang belum melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang pembagian peran politik dengan partai koalisi karena masih fokus pada penyusunan rencana kerja lima tahun dan 100 hari pertama.

"Saya belum melakukan manuver atau power sharing, belum, jangan terkecoh. Kalau ada yang mau komunikasi silakan karena pada hakikatnya silaturahmi adalah hal yang baik," katanya.

Lebih lanjut terkait isu pencalonan figur bagi Ketua DPR mendatang, dijelaskannya, hingga saat ini pun Partai Demokrat belum memutuskan hal tersebut, meski diakuinya ada beberapa nama yang telah masuk menjadi nominasi.

"Jadi saya belum mulai menyusun kabinet. Dari Partai Demokrat hari ini juga belum menentukan calon Ketua DPR RI, nominasi ada, tetapi belum siapanya," katanya.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wapres terpilih Boediono itu, Yudhoyono meminta agar partai koalisi tetap solid dan tidak salah persepsi atas proses politik yang saat ini berlangsung.

Pada kesempatan itu, Yudhoyono yang didampingi Ani Yudhoyono meminta agar internal Partai Demokrat selalu mawas diri dan tetap dalam sistem politik yang sudah digariskan.

"Pada prinsipnya DPP dengan sistem yang berlaku, berhak menentukan siapa Ketua DPRD Provinsi dan Kota yang memang sesuai aturan menjadi hak Demokrat. Khusus untuk Provinsi, Ketua Umum DPP berkonsultasi dengan saya sebagai Dewan Pembina," katanya.

Ia menambahkan kepemimpinan di DPR RI, siapa di komisi mana dilimpahkan ke DPP, sesuai dengan pengalaman masing-masing, sedangkan figur calon Ketua DPR dan Ketua Fraksi Demokrat di DPR dilakukan konsultasi antara DPP dan Ketua Dewan Pembina.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009