Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia pada Senin, karena kekhawatiran tentang permintaan energi AS menutup sentimen investor, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, turun 10 sen menjadi 67,92 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik satu sen menjadi 66,83 dolar per barel.

Data pekerjaan AS terbaru yang dikeluarkan Jumat, menunjukkan lompatan dalam tingkat pengangguran, adalah sebuah pengingat bahwa permintaan energi kemungkinan akan tetap lemah pengguna energi terbesar di dunia, kata para analis.

"Ini adalah kenyataan bahwa kita akan melihat tingkat pengangguran terus meningkat dan prospek permintaan mungkin telah sedikit terkupas kembali," kata Benjamin Westmore, seorang ekonom mineral dan energi National Australia Bank berbasis di Melbourne.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa tingkat pengangguran naik menjadi 9,7 persen dengan kehilangan 216.000 pekerjaan pada bulan Agustus dari 9,4 persen dan telah direvisi 276.000 pekerjaan hilang di bulan Juli.

Sebagian besar analis memperkirakan 230.000 kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran 9,5 persen pada bulan Agustus.

Amerika Serikat, dalam resesi sejak Desember 2007, dipandang sebagai kunci untuk mengangkat permintaan minyak global, yang telah terpukul oleh kemerosotan ekonomi di seluruh dunia.

Sementara itu, para analis memperkirakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan kuota produksi minyaknya ketika menteri dari kartel bertemu Rabu, di Wina.

OPEC, yang 12 anggotanya memompa 40 persen minyak dunia, setuju pada akhir 2008 untuk menghapus 4,2 juta barel per hari dari pasar untuk menopang harga runtuh.

Tetapi kuota produksi harian resmi telah berdiri pada 24,84 juta barel per hari sejak Januari.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009