London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Senin waktu setempat, tetapi kenaikan lebih lanjut mungkin akan terganjal oleh kekhawatiran tentang permintaan energi yang rendah di Amerika Serikat (AS), negara konsumen energi terbesar dunia, kata para pedagang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, naik 32 sen menjadi 68,34 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea naik 45 sen menjadi 67,27 dolar AS per barel.

Data pekerjaan AS terbaru yang dikeluarkan Jumat lalu, menunjukkan lompatan dalam tingkat pengangguran, adalah sebuah pengingat bahwa permintaan energi kemungkinan akan tetap lemah

di Amerika Serikat.

"Ini adalah kenyataan bahwa kita akan melihat tingkat pengangguran terus meningkat dan prospek permintaan mungkin telah dikupas kembali sedikit," kata analis National Australia Bank, Benjamin Westmore.

Tingkat pengangguran AS naik menjadi 9,7 persen dengan 216.000 pekerjaan hilang pada bulan Agustus dari 9,4 persen dan telah direvisi kehilangan 276.000 pekerjaan pada bulan Juli.

Sebagian besar analis telah memperkirakan 230.000 kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran 9,5 persen pada bulan Agustus.

Amerika Serikat, dalam resesi sejak Desember 2007, dipandang sebagai kunci untuk mengangkat permintaan minyak global, yang telah terpukul oleh kemerosotan ekonomi di seluruh dunia.

Sementara itu, para analis memperkirakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan kuota produksi minyak ketika para menteri dari kartel bertemu Rabu di Wina.

OPEC, yang 12 anggotanya memompa 40 persen minyak dunia, setuju di tahun 2008 untuk menghapus 4,2 juta barel per hari produksi dari pasar karena berusaha untuk menopang harga yang hancur, tetapi beberapa negara diyakini telah memproduksi di atas kuota.

Analis Frederic Lasserre di bank Perancis Societe Generale mengatakan, ada sedikit tekanan untuk perubahan, dengan harga saat ini dapat diterima oleh sebagian besar produsen dan konsumen memberikan ketidakpastian tentang kapan permintaan akan meningkat lagi.

"Pada 70 dolar AS tidak ada tekanan untuk menurunkan produksi. Setiap orang berpendapatan baik. Tidak ada tekanan untuk mengangkat produksi lagi," kata Lasserre.

"Permintaan belum benar-benar pulih," termasuk di pasar kunci haus energi China, tambahnya.

Pada sisi penawaran, kelompok energi Norwegia StatoilHydro dan Lundin Swedia membuat penemuan-penemuan baru minyak dan gas lepas pantai Norwegia, Direktorat Minyak menyatakan pada Senin.

Raksasa Norwegia memperkirakan menemukan jumlah antara 13 hingga 31 juta barel minyak dan antara satu hingga dua miliar meter kubik gas alam.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009