Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian mengungkapkan bahwa pada 2010 diperlukan investasi sebesar Rp45,180 triliun untuk sektor perkebunan, yang Rp1,454 triliun di antaranya dipenuhi dari APBN.

"Sisanya dipenuhi dari sumber lain sebesar Rp43,726 triliun," kata Dirjen Perkebunan Achmad Mangga Barani di Jakarta, Senin.

Sumber lain tersebut terdiri dari sektor perbankan, swasta, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan investasi langsung dari para petani.

"Kami mengakui anggarannya sangat rendah, tapi dengan anggaran terbatas kami berupaya untuk menarik anggaran yang lebih besar," katanya.

Pada kesempatan itu Dirjen juga mengungkapkan produksi kelapa sawit (CPO) nasional pada 2010 ditargetkan mencapai 20,51 juta ton atau naik 3 persen dari tahun ini sebesar 19,44 juta ton.

Untuk mencapai target produksi sebanyak itu diperlukan luasan lahan hingga 8,12 juta hektar (ha) atau meningkat dari saat ini 7,32 juta ha.

"Target produksi tersebut dapat tercapai mengingat musim yang ada sekarang ini cukup menunjang. Produksi ini ditempuh dengan program revitalisasi perkebunan," katanya.

Menurut dia, revitalisasi perkebunan dilakukan secara menyeluruh pada tiga komoditas yakni kelapa sawit, karet, dan kakao.

Program tersebut berupa percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan, dan rehabilitasi tanman perkebunan.

Upaya itu mendapatkan dukungan dari kredit investasi dan subsidi bunga oleh pemeirntah dengan melibatkan perusahaan di bidang usaha perkebunan sebagai mitra, atau langsung kepada kelompok tani atau koperasi pekebun sebagai pelaksana.

Ahcmad Mangga Barani menyatakan dari 126 komoditas binaan Ditjen Perkebunan baru 13 yang menjadi prioritas karena keterbatasan dana.

Meski demikian, lanjutnya, dari total komoditas akan masuk menjadi prioritas sesuai musim dan kebutuhan pasar.

Pada kesempatan itu, dia juga pada 2010 akan dilakukan akselerasi peningkatan produksi tebu nasional dengan dukungan perluasan lahan mencapai 454.181 ha dari sebelumnya 449.366 ha.

Menurut dia, diharapkan pada 2010 produktivitas akan mencapai 6,50 ton hablur per ha, dengan produksi 2,96 juta ton.

Sementara konsumsi pada tahun depan diperkirakan mencapai 2,80 juta ton, naik tipis dari tahun ini 2,77 juta ton.

"Akselerasi peningkatan produksi tebu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman tebu guna mempertahankan swasembada gula 2009," katanya.

Selain itu, juga untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi secara langsung dan rumah tangga, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gula nasional pada 2014.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009