Jakarta (ANTARA News) - Pakar Pemikiran Islam dari Universitas Kebangsaan Malaysia Prof Dr Idris Zakaria, di Jakarta, Selasa, mengatakan, tindakan pengeboman yang dilakukan Noordin M Top telah merusak citra Malaysia dan Islam di dunia internasional.

"Masyarakat Malaysia merasa malu pada tindakan Noordin M Top yang merusak nama baik Malaysia serta nama baik Islam," kata kata Idris Zakaria ketika berkunjung ke Perum LKBN ANTARA bersama beberapa intelektual muslim Malaysia.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan Noordin M Top tidak sesuai dengan ajaran Islam dan hal itu bukan produk pendidikan di Malaysia tapi dari negara barat.

"Kalau Noordin pulang ke Malaysia, tentu pemerintah Malaysia akan segera menangkap dan memenjarakannya," katanya.

Ketika ditanya mengapa Malaysia tidak menangkap Noordin melalui keluarganya, pakar filsafat dan pemikiran Islam ini mengatakan, keluarganya tidak bersalah sehingga tidak bisa dilibatkan pada tindakan yang dilakukan Noordin.

Pakar Islam dari Institut Pemikiran Islam Malaysia Dr Mohammad Uthman El Muhammady menambahkan, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan baik, tapi sering terjadi gangguan-gangguan.

"Gangguan tersebut tidak terlalu signifikan, hanya seperti lalat yang terbang di depan wajah kita," katanya.

Menurut dia, Malaysia dan Indonesia hendaknya melanjutkan hubungan baik secara intensif, tidak berpengaruh pada gangguan-gangguan tersebut.

Kebersamaan Indonesia dan Malaysia, katanya, bisa mengatasi gangguan tersebut.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi mengatakan, gangguan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia, terutama jaringan teroris yang dibangun Noordin M Top membuat citra negatif Malaysia di tengah masyarakat Indonesia.

Dia berharap dengan dengan terus ditingkatkannya hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia bisa bersama-sama mengatasi gangguan yang ada dan makin mempererat hubungan kedua negara.

Aksi peledakan bom yang digerakkan jaringan Noordin M Top di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 2000 ketika bom berdaya ledak tinggi meledak di Nusa Dua Bali. Aksi peledakan bom terbaru terjadi di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Juli lalu.

Delegasi Malaysia lain yang berkunjung ke LKBN ANTARA antara lain, Yang Dipertua Yadim Dato Muhammad Nakhai Ahmad, Dekan Fakultas Pengajian Islam Universitas Kebangsaan Malaysia Zakaria Stapa, dan Mantan Mufti Negeri Johor Malaysia Muhammad Nuh. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009