London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak kembali melonjak di atas 70 dolar AS pada Selasa, menjelang pertemuan tentang produksi OPEC di tengah membaiknya sentimen investor tentang prospek pemulihan ekonomi global, kata para analis.

Komentar oleh tokoh minyak Arab Saudi bahwa pasar minyak mentah "sangat stabil dan sehat "juga terlihat memberikan dukungan untuk harga, mereka menambahkan.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, "rally" 2,02 dolar AS menjadi 70,04 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober naik 2,09 dolar AS menjadi 68,62 dolar AS.

"Harga minyak mentah telah terdorong kembali ... di tengah meningkatnya ekspektasi ... bahwa pertemuan OPEC minggu ini akan melihat lebih banyak penekanan pada kepatuhan dengan pengetatan

kuota saat ini," kata Nimit Khamar, analis Sucden Financial Research.

Anggota terkemuka OPEC Arab Saudi memberikan pandangan optimis pasar minyak pada Selasa, karena para menteri berkumpul di Wina mencari untuk mempertahankan aliran minyak mentah tetap di tengah pembicaraan hati-hati tentang pemulihan ekonomi.

"Pasar sangat stabil dan sehat," Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan setibanya di ibukota Austria untuk rapat

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu.

Dia mengulangi pandangan dari beberapa rekan-rekan menteri OPEC, mengurangi lebih lanjut kuota produksi minyak tidak mungkin dan mengatakan pertemuan akan fokus pada menegakkan kepatuhan terhadap pengurangan yang ada "sebaik mungkin."

Naimi mengatakan kepada wartawan: "Pasar berada dalam bentuk sangat bagus: sangat baik yang disediakan," menambahkan bahwa harga saat ini" adalah baik untuk semua orang, konsumen (dan) produser."

Sementara itu, menteri minyak baru anggota penting OPEC, Iran mengatakan pasar "menjadi lebih baik" dan tidak ada perlunya untuk memangkas produksi minyak mentah kartel.

"Saya pikir bahwa situasi saat ini (pasar minyak) semakin membaik daripada sebelumnya," kata menteri, Masoud Mirkazemi, kepada wartawan ketika ia tiba di Wina.

Anggota OPEC, yang memompa 40 persen minyak dunia, setuju pada akhir 2008 untuk menghapus sebesar 4,2 juta barel per hari dari produksi di pasar, karena berusaha menopang harga yang jatuh.

Sebuah penurunan kejam ekonomi global telah melemahkan permintaan energi, menyeret harga minyak mentah dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi 32,40 dolar AS pada Desember. Mereka telah pulih menjadi mengapung di sekitar 70 dolar AS karena perekonomian pulih.

"Dengan naiknya pertumbuhan di hampir setiap negara, memperkuat proses atau umpan balik positif `sedang berkembang," analis dari Bank of America-Merrill Lynch mengatakan dalam sebuah laporannya.

"Pertumbuhan di negara masing-masing merangsang pertumbuhan global, melalui perdagangan dan keyakinan saluran. Hal ini menambah keyakinan kita dalam pemulihan keberlanjutan." (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009